Bisnis.com, JAKARTA – Kesiapan guru merupakan faktor kunci dan penentu keberhasilan dalam mewujudkan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan era industri 4.0.
Sebagai langkah untuk meningkatkan kompetensi para pendidik, pemerintah kota Padang Panjang mengumumkan kerjasamanya bersama Ruangguru, penyedia layanan pendidikan berbasis teknologi terbesar di Indonesia.
Program yang dinamakan Indonesia Teaching Fellowship (ITF) ini adalah program pembinaan dan pengembangan guru dari Ruangguru kepada ratusan guru terpilih. Para guru tersebut akan mendapatkan pelatihan offline dan akses penunjang proses belajar mengajar berbasis teknologi selama satu tahun penuh.
Pemerintah kota Padang Panjang juga akan disediakan dashboard khusus untuk bisa memonitor, mengelola, dan mengevaluasi pembelajaran para guru.
Kerja sama dengan kota Padang Panjang ini menambah daftar panjang kerjasama Ruangguru dengan pemerintah daerah dimana saat ini sudah bermitra dengan 32 pemerintah provinsi dan lebih dari 326 pemerintah kota dan kabupaten di Indonesia.
Khusus untuk pelatihan program pembinaan dan pengembangan guru (Indonesia Teaching Fellowship) sudah dilaksanakan di 18 kabupaten kota di Indonesia.
Chief of Product and Partnership Officer (CPO) dan pendiri Ruangguru Iman Usman mengatakan bahwa kerjasama ini merupakan bentuk komitmen Ruangguru dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
“Program ini akan memberikan materi-materi seperti strategi pembelajaran, perencanaan kurikulum, pembelajaran digital, wawasan pendidikan, keberagamaan dalam pendidikan, kompetensi guru sosial agar para guru bisa mengatur strategi serta menjadi guru yang memotivasi dan komunikatif. Harapannya program ini dapat memberikan pembelajaran yang relevan dengan tuntutan abad 21,” tuturnya dalam keterangan resmi, Senin (1/4/2019).
Dalam kesempatan yang sama, Wali Kota Padang Panjang Fadly Amran mengapresiasi kerjasama tersebut yang berkontribusi dalam memberikan bekal bagi para guru untuk mampu menguasai strategi, metode, dan teknik pembelajaran abad 21 dan era 4.0.
“Ini [kerjasama] yang mendorong guru untuk mampu menerapkan pembelajaran berbasis Higher Order Thinking Skill (HOTS) dan menguasai teknologi informasi sebagai sarana dan media pembelajaran. Juga memberdayakan semua potensi yang ada untuk pembelajaran di kelas dan di luar kelas dan menjadi guru pembelajar yang disenangi oleh siswa,” ujarnya.
Dalam program tersebut, disamping terdapat pembinaan karakter dan pencapaian tujuan akademis, para guru juga diharapkan mampu mengembangkan kompetensi (kemampuan) peserta didik termasuk diantaranya critical thinking (berpikir kritis), berkomunikasi secara efektif, berkolaborasi dengan siapa saja dan di mana saja, kreativitas, serta penguasaan teknologi informasi, problem solving, dan ethical responsiveness.
