Bisnis.com, JAKARTA - Lebih dari 4,87 juta orang telah berpartisipasi menandatangani petisi online yang mendesak pemerintah Inggris untuk membatalkan Brexit. Berdasarkan data Dewan Rakyat Inggris, ini adalah rekor tertinggi dari seluruh kampanye publik yang pernah dilakukan.
Melalui situs resmi Dewan Rakyat Inggris yang diakses pada Minggu (24/3/2019), jumlah tanda tangan yang sudah terkumpul mencapai 4,87 juta tanda tangan dengan suara terbanyak terkonsentrasi pada di kawasan tenggara Inggris.
Daerah ini termasuk Edinburgh, London, Bristol, dan Cambridge. Namun, ada pula ribuan pendukung yang berasal dari daerah yang mendukung Brexit seperti timur laut Inggris, Midlands, dan Wales.
"Jumlah pengunjung yang mengakses website untuk menandatangani petisi ini merupakan yang terbanyak yang pernah dihadapi oleh situs ini. Antara 80.000 dan 100.000 pengunjung secara bersamaan mengakses petisi ini. Setidaknya tercapai 2.000 tanda tangan per menit," tulis komite petisi dari Dewan Rakyat Inggris melalui akun Twitter mereka, seperti dikutip dari Bloomberg, Minggu (24/3/2019).
Laman web parlemen Inggris mencatat, angka tertinggi sebelumnya untuk gerakan kampanye online adalah 4,15 juta tanda tangan pada 2016 terkait dengan proposal untuk mengadakan referendum Brexit kedua.
Sebuah pernyataan yang tertulis dalam petisi itu menyebutkan bahwa pemerintah Inggris berulang kali mengklaim bahwa Brexit adalah keinginan masyarakat. "Kita harus menghentikan klaim ini dengan membuktikan kekuatan dukungan publik agar Inggris tetap berada di Uni Eropa," seperti dikutip dari isi petisi.
Berdasarkan regulasi di Inggris, setiap petisi yang melebihi 100.000 tanda tangan memenuhi syarat untuk diperdebatkan oleh Parlemen.
Selanjutnya, semua tergantung pada Komite Petisi khusus yang terdiri dari anggota parlemen tingkat tinggi untuk memutuskan apakah pembahasan isi petisi layak untuk dilaksanakan.
"Saya sudah menandatangani petisi ini dan sepertinya setiap orang waras di negara ini [Inggris] juga melakukan hal ang sama. Ini adalah situasi darurat nasional. Cabut Article 50 dan tetaplah berada di Uni Eropa," tulis Hugh Grant, aktor ternama kelahiran Inggris, melalui akun Twitternya.
Data awal menunjukkan sebagian besar penandatangan petisi ini berasal dari daerah yang memiliki suara mayoritas remain atau menginginkan Inggris tetap menjadi bagian dari Uni Eropa pada referendum 2016.