Kabar24.com, JAKARTA – Perdana Menteri Inggris Theresa May pada Senin (4/3/2019) akan menetapkan rencana dana 1,6 miliar pound (Rp29 triliun) untuk membantu mendorong pertumbuhan ekonomi di komunitas pendukung Brexit, khususnya di utara Inggris.
Dilansir dari Reuters, dana yang disebut “Stronger Towns Fund" ini dipandang oleh banyak orang sebagai bagian dari upaya May untuk memenangkan dukungan untuk kesepakatan Brexit-nya dari anggota parlemen oposisi Partai Buruh yang mewakili daerah-daerah yang memberikan suara kuat mendukung meninggalkan Uni Eropa (UE).
Inggris akan meninggalkan UE pada akhir bulan dan May, yang mengalami penolakan atas proposal kesepakatan Brussels oleh sebagian besar anggota parlemen pada bulan Januari, telah menjanjikan pemungutan suara pada kesepakatan yang direvisi pada 12 Maret.
Pemerintah mengatakan dana tersebut akan ditargetkan di tempat-tempat yang belum merasakan pemerataan kesejahteraan negara dan akan digunakan untuk menciptakan lapangan kerja baru, melakukan pelatihan untuk penduduk, serta meningkatkan kegiatan ekonomi.
"Masyarakat di seluruh negeri memilih Brexit sebagai ungkapan keinginan mereka untuk melihat perubahan; itu harus menjadi perubahan menjadi lebih baik, dengan lebih banyak peluang dan kontrol yang lebih besar," kata May dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Reuters.
"Kota-kota ini memiliki warisan gemilang, potensi besar dan, dengan bantuan yang tepat, masa depan yang cerah menyongsong mereka," lanjutnya.
Di sisi lain, Juru bicara keuangan Partai Buruh, John McDonnell, mengatakan dana tersebut sebagai suap untuk Brexit.
"dana tersebut mendatangkan keputusasaan dari pemerintah yang berkurang menjadi suap untuk Anggota Parlemen agar memilih kesepakatan Brexit andalan mereka yang merusak," katanya dalam sebuah pernyataan.
Sebanyak 1 miliar pound telah dialokasikan, dengan lebih dari setengahnya dialokasikan ke kota-kota di utara Inggris. Selanjutnya, 600 juta pound akan tersedia bagi masyarakat di seluruh negeri, ungkap pernyataan pemerintah.