Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Bohong Soal Impor Jagung? Ini Kata TKN Jokowi-Ma'ruf

Selepas Debat Capres II terselenggara, capres petahana Joko Widodo kembali dihujani kritik akibat keliru menyebutkan data, salah satunya terkait impor jagung dalam segmen bahasan tema pangan.
Capres nomor urut 01 Joko Widodo (kedua kanan) dan Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto (kanan) berfoto bersama moderator debat Tommy Tjokro (kiri), dan Anisha Dasuki, usai mengikuti debat capres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019)./ANTARA FOTO-Akbar Nugroho Gumay
Capres nomor urut 01 Joko Widodo (kedua kanan) dan Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto (kanan) berfoto bersama moderator debat Tommy Tjokro (kiri), dan Anisha Dasuki, usai mengikuti debat capres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019)./ANTARA FOTO-Akbar Nugroho Gumay

Bisnis.com, JAKARTA — Selepas Debat Capres II terselenggara, capres petahana Joko Widodo kembali dihujani kritik akibat keliru menyebutkan data, salah satunya terkait impor jagung dalam segmen bahasan tema pangan.

Sebelumnya, Jokowi menyebut impor jagung yang sebelumnya pada 2014 sebanyak 3,5 juta ton, kini pada 2018 telah turun menjadi 180.000 ton.

Padahal berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), impor jagung pada 2018 masih 737.228 ton, walaupun memang turun jauh dari yang tadinya sebanyak 3,25 juta ton pada 2014.

"Itu impor sebenarnya buat pakan ternak," ungkap Direktur Komunikasi Politik TKN Jokowi-Ma'ruf Usman Kansong kepada Bisnis, Senin (18/2/2019).

Usman menjelaskan bahwa data yang diungkap Jokowi benar, yaitu merupakan rekomendasi impor yang dikeluarkan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk pakan ternak.

"Datanya jelas dari Kementan. Data BPS itu untuk semua produk jagung, termasuk olahan. Jadi BPS dan Kementan sama-sama benar," tambahnya.

Kendati demikian, Usman mengakui bahwa risiko data keliru apabila disebutkan lewat lisan kemungkinannya memang besar.

Tetapi dirinya menjamin bahwa data yang telah disebutkan oleh Jokowi, atau diolah oleh TKN Jokowi-Ma'ruf, terutama dari tim konten atau materi, merupakan data yang valid dan resmi dari kementerian terkait.

"Yang lebih penting buat kita adalah substansi, kalau data seperti yang disampaikan tadi kan bisa berbeda-beda, tapi substansi yang ingin disampaikan pak Jokowi itu adalah bahwa sudah banyak kemajuan yang dicapai dalam arti pengurangan impor jagung," jelasnya.

Dalam perkembangan lain, Direktur Eksekutif KedaiKopi, Kunto Adi Wibowo, menilai dalam debat kedua, calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, kurang berusaha menguji paparan keberhasilan yang disampaikan Joko Widodo selama memimpin pemerintahan.

"Prabowo juga kurang berusaha menguji klaim-klaim Jokowi terutama angka-angka yang dikemukakan terkait dengan klaim prestasi kepemimpinan Jokowi selama ini," kata dia  dilansir Antara, di Jakarta, Senin.

Ia menjelaskan klaim yang bisa dipertanyakan kembali seperti pernyataan Jokowi terkait denda Rp18 triliun bagi perusak lingkungan padahal realisasi penagihannya susah.

Namun dia menilai secara keseluruhan, di debat kedua Jokowi lebih santai dibandingkan debat pertama sementara itu Prabowo terlihat tegang karena wajahnya pucat dan berkeringat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper