Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe enggan mengomentari kabar yang menyebutkan bahwa dirinya telah menominasikan Presiden Amerika Serikat Donald Trump sebagai penerima Nobel Perdamaian.
"Saya tidak bilang bahwa kabar itu tak benar," kata Abe di hadapan oposisi di parlemen sebagaimana dikutip Bloomberg, Senin (18/2/2019).
Abe mengungkapkan bahwa dirinya tidak akan mengomentari pencalonan tersebut karena Komite Nobel tak mempublikasi siapa saja nama yang masuk nominasi. Alih-alih mengonfirmasi kabar tersebut, Abe justru memuji Trump yang menurutnya telah berkontribusi dalam penyelesaian masalah nuklir Semenanjung Korea.
"Presiden Trump telah berlaku tegas untuk menyelesaikan masalah nuklir dan rudal Korea Utara," sambung Abe.
Pernyataan Shinzo Abe datang setelah Donald Trump menyatakan pada Jumat (15/2/2019) bahwa Abe telah mencalonkan namanya sebagai penerima Nobel Perdamaian. Dalam pidato yang bersamaan dengan deklarasi darurat nasional itu, Trump mengaku telah melihat salinan nominasi yang ditunjukkan oleh Abe.
Abe adalah satu dari segelintir pemimpin dunia yang langsung menjalin kedekatan dengan Trump usai ia terpilih sebagai presiden pada 2016. Meski survei memperlihatkan bahwa publik Jepang cenderung tak menyukai kedekatan kedua negara, sejauh ini belum ada gelombang protes menyusul rencana kunjungan Trump ke Negeri Sakura. Sangat berbeda dengan kondisi di Inggris ketika kehadiran Trump diwarnai serangkaian aksi penolakan.
Berdasarkan laporan harian Kyodo, Trump diperkirakan bakal mengunjungi Tokyo pada 26 Mei mendatang. Jika rencana ini terwujud, ia bakal menjadi tamu kenegaraan asing pertama yang diterima oleh Kaisar baru Jepang, Putra Mahkota Naruhito yang akan dinobatkan pada 1 Mei.