Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prancis dan Jerman Sepakat Bangun Proyek Jet Tempur Senilai US$74 Juta

Prancis dan Jerman dilaporkan mencapai kesepakatan kontrak senilai 65 juta euro atau sekitar US$74 juta untuk menjalankan proyek bersama merancang jet tempur next generation, Rabu (6/2/2019).
Rafale , salah satu pesawat tempur buatan Dassault Aviation Prancis. Jerman dan Prancis dilaporkan menyepakati kontrak proyek pembuatan pesawat tempur generasi terbaru./Antara-Widodo S. Jusuf
Rafale , salah satu pesawat tempur buatan Dassault Aviation Prancis. Jerman dan Prancis dilaporkan menyepakati kontrak proyek pembuatan pesawat tempur generasi terbaru./Antara-Widodo S. Jusuf

Bisnis.com, JAKARTA - Prancis dan Jerman dilaporkan mencapai kesepakatan kontrak senilai 65 juta euro atau sekitar US$74 juta untuk menjalankan proyek bersama merancang jet tempur next generation, Rabu (6/2/2019).

Pernyataan itu disampaikan tentara Prancis dan dua sumber lan yang mengetahui masalah tersebut. Laporan Reuters menyebutkan, Dassault Aviation dan Airbus adalah pihak yang akan membangun jet yang diharapkan dapat menggantikan Rafale Dassault dan Eurofighters Jerman pada tahun 2024.

Sumber Reuters mengatakan dua pabrikan akan mulai bekerja untuk menentukan konsep dan arsitektur program proyek itu.

“Pemerintah Prancis dan Jerman diharapkan memberi tambahan kontrak untuk perusahaan-perusahaan yang terlibat untuk memajukan teknologi dan menggarap demonstrasi pada musim panas ini,” katanya seperti dilansir Reuters, Rabu (6/2/2019).

Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Angela Merkel pertama kali mengumumkan rencana tersebut pada Juli 2017 untuk Future Air Combat Air System (FCAS) baru, yang akan mencakup jet tempur dan sejumlah senjata terkait, termasuk drone.

Setelah hampir dua tahun pekerjaan persiapan oleh perusahaan yang terlibat, perjanjian dan penandatanganan kontrak Rabu waktu setempat, membuka jalan bagi program untuk memulai proyek secara sungguh-sungguh.

Kontrak awal yang ditandatangani pada Rabu akan berjalan selama dua tahun. Airbus dan Dassault telah menunggu kontrak awal untuk ditandatangani guna memulai pekerjaan pada proyek baru tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rayful Mudassir
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper