Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

31% Pemilih Golkar Pilih Prabowo-Sandi di Pilpres 2019, Dedi Mulyadi Pertanyakan Survei Indikator

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi mempertanyakan hasil survei Indikator terkait 31% pemilih Golkar yang memilih Prabowo-Sandi di Pilpres 2019.
Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi - Maruf Amin Jawa Barat./Istimewa
Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi - Maruf Amin Jawa Barat./Istimewa

Bisnis.com, BANDUNG - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi mempertanyakan hasil survei Indikator  terkait 31% pemilih Golkar yang memilih  Prabowo-Sandi di Pilpres 2019.

Dedi mengatakan hasil survei tersebut seharusnya dibaca terbalik untuk memperlihatkan adanya peningkatan jumlah masyarakat pemilih Partai Golkar dalam pileg, namun masih memilih Prabowo Subianto dalam ajang Pilpres 2019.

“Logikanya harus dibalik, jangan ngambil angka 31%,” kata Dedi Mulyadi dalam rilis resmi, Kamis (31/1/2019).

Dedi menyebut, survei tersebut harus dibaca bahwa pada Pilpres 2014, Partai Golkar menjadi pendukung Prabowo Subianto - Hata Rajasa.  Saat ini, angka tersebut menyebabkan masih ada pemilih Partai Golkar yang belum berubah.

“Pertama kali memberikan dukungan kepada pak Jokowi, angka partisipasi pemilih Golkar yang memilih Pak Jokowi baru 40% survei kedua berubah sudah 52% sekarang sudah 60% lebih, artinya grafiknya bertambah,” tutur Dedi Muyadi.

Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi - Ma’ruf Amin Jawa Barat ini memastikan peningkatan tersebut seharusnya diapresiasi sebagai sebuah prestasi untuk para kader dan simpatisan Partai Golkar, karena berhasil mengubah pemilih Golkar yang dulu mendukung Prabowo menjadi pendukung Joko Widodo (Jokowi). 

Dedi Mulyadi menilai persentase partisipasi pemilih Partai Golkar ke pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Jokowi - Ma’ruf Amin tidak bisa dibandingkan dengan PDI-Perjuangan yang bisa dipastikan memiliki angka keterpilihan Jokowi-Ma’ruf Amin di angka 90%. 

“Sebab, sosok Pak Jokowi sudah terasosiasi dengan PDI-Perjuangan, Pak Jokowi pasti memiliki dampak politik bagi elektabilitas PDIP,” tambah Dedi Mulyadi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper