Kabar24.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo mengapresiasi Deklarasi Anti Hoaks yang disampaikan Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) dalam acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Hari Lahir Ke-73 Muslimat Nahdlatul Ulama (NU).
“Ya ini bagus sekali. Kalau semua elemen, semua ormas, seluruh kelompok-kelompok yang ada di daerah dan semua menyampaikan menyatakan anti hoaks, saya kira ini sebuah perlawanan, sebuah perlawanan banyaknya hoaks yang ada di Indonesia. Ini sebuah movement yang sangat bagus untuk negara kita,” katanya di Gelora Bung Karno, dikutip dari keterangan resminya, Minggu (27/1/2019).
Sebelumnya Presiden Jokowi mengatakan, Muslimat NU adalah organisasi besar, dan tadi lebih dari 100.000 dari seluruh tanah air berkumpul di Gelora Bung Karno.
“Kita ingin Islam moderat, moderasi Islam terus digaungkan. Saya kira tadi sudah disampaikan oleh Ibu Ketua Umum, Ibu Khofifah Indar Parawansa bahwa Islam yang penuh toleransi, yang penuh dengan moderasi, yang saling menghargai, saling menghormati. Itulah semangat yang disampaikan Muslimat NU,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa menyampaikan ucapan terima kasih kepada Presiden Jokowi atas tanggapannya terhadap Deklarasi Anti Hoaks Muslimat NU.
“Jadi, kita ada deklarasi anti hoaks, anti fitnah dan anti ghibah. Kalau anti hoaks, anti ujaran kebencian, itu kan sanksinya di Undang-Undang ITE. Tapi kalau anti ghibah, ghibah itu bergunjing. Nah, itu artinya ada sanksi-sanksi yang bersifat spiritual,” terang Khofifah.
Muslimat NU, lanjut Khofifah, kami berharap semua pihak membangun diri secara produktif, pola pikir kita juga pola pikir konstruktif dan pola pikir positif.
“Saya rasa itu akan menjadi bagian dari pondasi menjadi bangsa yang besar, kokoh, dan kuat,” ujar Khofifah.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya dalam acara acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Hari Lahir Ke-73 Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) serta Doa untuk Keselamatan Bangsa itu, Khofifah menggaungkan Deklarasi Anti Hoaks, Fitnah dan Ghibah.