Bisnis.com, JAKARTA — Polri telah menerjunkan 2.831anggotanya melakukan evakuasi dan membantu korban selamat pada bencana alam banjir yang terjadi di Sulawesi Selatan.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengungkapkan bencana alam banjir tersebut telah menyebabkan 23 warga meninggal dunia di sejumlah daerah di Sulawesi Selatan. Sementara menurut Dedi, korban hilang sampai saat ini telah mencapai 48 orang.
"Kami telah melibatkan 2.831personel Polri dalam penanganan bencana alam banjir di Sulawesi Selatan ini," tuturnya, Kamis (24/1/2019).
Berdasarkan data Polri, beberapa wilayah di Sulawesi Selatan yang terkena banjir tersebut adalah Selayar, Sidrap, Bantaeng, Barru, Soppeng, Makassar, Wajo, Pangkep, Maros, Janeponto dan Gowa. Sementara itu, data korban meninggal dunia dari daerah Gowa ada 12 orang, Maros 4 orang, Janeponto 5 orang, Selayar 1 orang, dan Pangkep 1 orang total 23 orang meninggal dunia.
Kemudian data korban yang hilang saat peristiwa bencana alam banjir itu terjadi di Gowa ada 41 orang dan Janeponto ada 7 orang, total ada 48 orang yang dinyatakan hilang.
Kemudian jumlah korban selamat yang mengungsi ada sebanyak 7.364 orang yang berasal dari Gowa 3.534 orang, Janeponto 2.011 orang dan Makassar 1.849 orang.
"Saat yang yang dibutuhkan para pengungsi adalah makanan, air bersih, obat-obatan, kebutuhan bayi dan wanita. Kami akan terus membantu para korban," kata Dedi.
Sementara itu kantor berita Antara melaporkan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah korban meninggal akibat banjir di Sulawesi Selatan, berdasarkan laporan sementara, mencapai sekitar 20 orang.
"Secara detail saya belum terima laporan yang lengkap. Tetapi berdasarkan hasil laporan sementara, sekitar 20 orang meninggal dunia, belasan ribu yang terdampak," kata Kepala BNPB Doni Monardo usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis.
Ia menjelaskan BNPB sudah mengirimkan tim pada Rabu (23/1) malam untuk melakukan penilaian. "Siang ini juga saya akan berangkat ke Sulsel. Kemudian siang ini sudah ada bantuan operasional bagi kabupaten yang risikonya paling besar," katanya.
Mengenai pengelolaan bantuan, ia mengatakan akan berkoordinasi dengan instansi terkait, terutama untuk daerah yang kerusakannya berat, seperti jembatan dan jalan. Ia menyebutkan BNPB sudah melaporkan kondisi bencana banjir di Sulsel.