Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Survei Indikator: 24,1% Basis Koalisi Jokowi-Ma’ruf Dukung Prabowo-Sandi

Peneliti Indikator, Rizka Halida mengatakan para pemilih dari basis 9 partai koalisi pendukung Jokowi - Ma'ruf masih terpecah, sebanyak 24,1% memilih pasangan Prabowo - Sandiaga.
Capres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) berjalan bersama capres no urut 02 Prabowo Subianto sebelum mengikuti Debat Pertama Capres & Cawapres 2019, di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1/2019)./ANTARA-Setneg Agus Suparto
Capres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) berjalan bersama capres no urut 02 Prabowo Subianto sebelum mengikuti Debat Pertama Capres & Cawapres 2019, di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1/2019)./ANTARA-Setneg Agus Suparto

Bisnis.com, JAKARTA - Peneliti Indikator, Rizka Halida mengatakan para pemilih dari basis 9 partai koalisi pendukung Jokowi - Ma'ruf masih terpecah, sebanyak 24,1% memilih pasangan Prabowo - Sandiaga.

"Ada basis pemilih dari koalisi yang tak searah dengan dukungan partai ke Jokowi - Ma'ruf," ujar Rizka di kantor Indikator Politik, Jakarta, Rabu (23/1/2019).

Peneliti Indikator itu mengatakan 24,1% basis koalisi Jokowi - Ma'ruf tidak serarah dengan dukungan partai.

Menurut Rizka, ada split-ticket voting atau dukungan pemilih yang tak sejalan dengan partai pilihannya dalam pilpres 2019. Hal itu, kata dia, terlihat dari setidaknya 8 dari 9 basis pemilih partai koalisi Jokowi yang terbelah ke Prabowo.

Dari data Indikator, dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) masih ada 6% pemilih yang mendukung capres oposisi.

"Yang 90,1% serarah dengan dukungan partai," katanya.

Adapun, untuk Partai Golkar, sebanyak 62,1% memilih Jokowi dan 27,8% mendukung Prabowo. Sedangkan, dari Partai Kebangkitan Bangsa, sebanyak 66,6%  searah dengan dukungan partai ke Jokowi dan 27% mendukung Prabowo.

Rizka mengatakan partai pendukung Jokowi dengan pemilih terpecah paling banyak berada di Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Hanura. Survei Indikator merekam sebanyak 53,7%  pemilih PPP mendukung Jokowi dan 43,2% ke arah Prabowo.

Adapun, untuk Partai Hanura, sebanyak 59,1% pemilihnya mendukung Jokowi dan 39,6% lainnya memilih Prabowo.

"Basis PPP dan Hanura memang paling banyak terbelah kepada oposisi," ucap Rizka.

Untuk beberapa partai koalisi lain, kata Rizka, Partai Nasdem memiliki pemilih terpecah ke oposisi sebanyak 27,8%  dan 69,6 lainnya searah dengan dukungan partai. Partai Perindo dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) memiliki pemilih searah dukungan partai masing-masing sebanyak 69,9 persen dan 91,9%. Kedua partai ini juga memiliki pemilih yang terpecah ke oposisi masing-masing sebanyak 27,9%  dan 8,1%.

Rizka menuturkan, partai koalisi Jokowi yang seluruh basis pemilihnya searah dengan dukungan partai hanya Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia.

 "100 persen basis pendukung PKPI memilih Jokowi," tuturnya.

Survei Indikator Politik ini dilakukan pada 16-26 Desember 2018. Metode samplingnya menggunakan multistage random sampling dengan 1.220 responden. Pengumpulan data menggunakan wawancara tatap muka. Adapun tingkat margin of error penelitian ini kurang lebih 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : JIBI
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper