Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pemenangan Nasional Koalisi Indonesia Adil Makmur Prabowo-Sandi menjawab tudingan kedatangan para duta besar negara-negara Uni Eropa sebagai upaya meminta dukungan dari negara asing. Padahal, perwakilan negara-negara sahabat itu datang dalam rangka silaturahmi.
Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Andre Rosiade mengatakan bahwa sejumlah duta besar (dubes) dari negara-negara Uni Eropa (UE) sengaja datang menanyakan beberapa hal yang terjadi di Indonesia belakangan ini.
“Mereka banyak bertanya soal rencana ekonomi Indonesia di bawah Pak Prabowo akan dibawa ke mana. Lalu, reformasi perpajakan. Ketiga, menanyakan kekisruhan Daftar Pemilih Tetap (DPT ),” terangnya saat dihubungi Bisnis.com, Senin (21/1/2019).
Andre menjelaskan bahwa karena mereka datang untuk silaturahmi dan bertanya, maka kewajiban BPN sebagai tuan rumah adalah menjawabnya.
“Mereka silaturahmi, kami terima. Masalah apa? Tidak ada urusan antek asing. Mereka datang berdiskusi, kami temui dan jamu,” ucapnya.
Andre menuturkan bahwa apabila negara lain ingin memantau dan mengetahui penghitungan suara dalam Pilpres 2019, mereka bisa mendaftarkan diri sebagai lembaga pemantau asing ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Sebelumnya, para dubes negara anggota UE mendatangi markas besar BPN Prabowo-Sandi di Jalan Kertanegara, Jakarta, Jumat (18/1). Rombongan para dubes itu dipimpin oleh Dubes UE Vincent Guerend dan diterima oleh Ketua BPN Prabowo-Sandi Jenderal TNI (purn) Djoko Santoso.
Para dubes yang hadir di antaranya dari Rumania, Inggris, Slovakia, Belanda, Italia, Denmark, Hongaria, Belgia, Spanyol, Swedia, Republik Ceko, Prancis, Portugal, Jerman, Finlandia, dan Republik Irlandia.
Kunjungan Dubes UE Dituding Bentuk Minta Dukungan, Ini Jawaban Tim Prabowo-Sandi
Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Andre Rosiade mengatakan bahwa sejumlah duta besar (dubes) dari negara-negara Uni Eropa (UE) sengaja datang menanyakan beberapa hal yang terjadi di Indonesia belakangan ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Jaffry Prabu Prakoso
Editor : Annisa Margrit
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
16 menit yang lalu
Hasto Dikabarkan jadi Tersangka KPK, PDIP Buka Suara
30 menit yang lalu
Terungkap! Alasan DPR Setujui Kenaikan PPN 12% di UU HPP
45 menit yang lalu
Gibran Apresiasi Gedung Warenhuis yang Direvitalisasi Bobby Nasution
52 menit yang lalu