Bisnis.com, JAKARTA - Pelaku usaha dari berbagai industri di Inggris dan sekitarnya mendesak pemerintah untuk menghindari potensi terjadinya no-deal Brexit segera memberikan kejelasan terkait skema yang akan diambil.
"Ford percaya bahwa keputusan no-deal kecil kemungkinannya untuk terjadi, tapi kami menyadari situasi saat ini sarat dengan ketidakpastian apalagi jika melihat dari kekalahan pemerintah Inggris kemarin," ujar Direktur Keuangan Ford Motor Bob Shanks, seperti dikutip oleh Reuters.
Shanks mendesak pemerintahan Inggris dan parlemen untuk bekerjasama dan menghindari kemungkinan Inggris meninggalkan Uni Eropa tanpa kesepakatan.
Menurutnya, Hard Brexit, akan membawa bencana bagi industri otomotif Inggris serta mengganggu operasional manufaktur Ford di negara tesebut.
Perdana Menteri May harus bergerak cepat untuk mengadakan diskusi dengan para petinggi di parlemen dan menemukan kesepakatan yang dapat disetujui dan menghindari no-deal Brexit.
Alternatif lain, May bisa saja melaksanakan referendum kedua.
Anggota Partai Buruh John McDonnell, yang disiapkan untuk menjadi menteri keuangan berikutnya, mengatakan May dapat mencapai kesepakatan dengan Partai buruh jika dia bersedia berkompromi.
No-deal Brexit akan menjerumuskan Inggris ke dalam resesi setidaknya selama dua tahun dan mengurangi setengah persen dari output ekonomi untuk seluruh Uni Eropa, kata Kepala Eksekutif Deutsche Bank Christian Sewing.
Perusahaan pengangkutan dan logistik memperkirakan akan terjadi kekacauan di perbatasan.
Proses pemeriksaan bea cukai pada setiap truk yang melintasi Selat Inggris dapat menyebabkan antrian panjang hingga sejauh 80 mil (130 km).
Dover, pelabuhan di tenggara Inggris, merupakan salah satu pintu masuk tersibuk yang mengelola 17% kegiatan perdagangan Inggris, setidaknya 10.000 truk melewati pelabuhan ini setiap harinya.
Perusahaan logistik raksasa, Deutsche Post, mengatakan pihaknya telah membuka kantor pelabuhan di Southampton dan memperkerjakan 450 spesialis kepabeanan yang dapat membantu klien jika menghadapi masalah di Dover.
Tanpa kepastian langkah apa yang akan diambil oleh Inggris selanjutnya, perusahaan dengan jumla karyawan mencapai 54.000 di Inggris tersebut mengatakan, mereka tidak bisa melakukan perencanaan bisnis.
Menteri Keuangan Belgia mengatakan kepada perusahaan Belgia untuk menyiapkan rencana bisnis yang lebih aman. Angka dari kementerian menunjukkan hanya satu dari lima perusahaan yang siap untuk pengaturan bea cukai perdagangan dengan Inggris pasca Brexit.
LTO Nederland, mewakili petani Belanda dan produsen pertanian yang mengekspor barang bernilai lebih dari 8 miliar euro atau US$9 miliar) per tahun, mengatakan perdagangan tanpa hambatan (free trade) sangat penting dan meminta pemerintah Belanda untuk menawarkan solusi praktis.
Di sisi lain, bisnis layanan darat dan kargo Swissport Group mengataka, hard Brexit dapat memperketat kondisi tenaga kerja di Inggris. Dengan ketidakcukupan tenaga kerja, biaya upah dapat meningkat hingga 10%.
Inggris tidak bisa mengandalkan pasar domestik karena skalanya yang jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan pasar Uni Eropa.
No-deal Brexit juga dinilai sangat mengerikan karena para pelaku usaha harus mengikuti aturan mengenai tarif perdagangan yang ditentukan oleh World Trade Organization.
Pengusaha Inggris Minta Kejelasan Skema Brexit
Pelaku usaha dari berbagai industri di Inggris dan sekitarnya mendesak pemerintah untuk menghindari potensi terjadinya no-deal Brexit segera memberikan kejelasan terkait skema yang akan diambil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Nirmala Aninda
Editor : Gita Arwana Cakti
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
5 jam yang lalu
Bank BJB (BJBR) Bicara Dividen dan Strategi Anorganik
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
8 jam yang lalu
Kala Prabowo Ingin Maafkan Koruptor demi Asset Recovery
13 jam yang lalu