Bisnis.com, JAKARTA – Berita mengenai belum berakhirnya penutupan pemerintahan AS (government shutdown) serta ekspor China yang turun tajam menjadi sorotan media massa hari ini, Selasa (15/1/2019).
Berikut ringkasan topik utama di sejumlah media nasional:
Akhir Shutdown Masih Teka-Teki. Senat Amerika Serikat tampaknya sudah mulai gerah dengan penutupan pemerintahan secara parsial, yang berlangsung sejak 22 Desember 2018 akibat tidak tercapainya kesepakatan antara Presiden AS Donald Trump dan Kongres. (Bisnis Indonesia)
Ekspor China Turun Tajam. Performa perdagangan China pada Desember 2018 melemah di luar ekspektasi pasar. Hal itu dinilai memberi sinyal pelemahan lanjutan akan terjadi pada tahun ini. (Bisnis Indonesia)
Bisnis Huawei di Eropa Bisa Terancam. Penangkapan Direktur Pemasaran perusahaan teknologi asal China, Huawei Technologies Co., di Polandia meningkatkan sikap skeptis negara-negara Eropa terhadap kerja sama bisnis dengan China (Bisnis Indonesia)
Perdagangan China Tertekan di Desember. Ekspor China sepanjang Desember 2018 mencatatkan penurunan terbesar selama dua tahun terakhir. Kinerja impor Beijing yang juga terkontraksi menandakan berlanjutnya pelemahan ekonomi China pada 2019. (Kontan)
Pasar Otomotif China Kontraksi. Produsen mobil di China bersiap menyaksikan kinerja yang stagnan di tahun ini. Ford menjadi produsen mobil global berkinerja terburuk di China dengan mencetak penurunan penjualan sebesar 37% secara year on year (yoy). Sementara Geely, produsen mobil China jadi yang paling sukses dengan penjualan tumbuh 20% yoy di 2018. Namun, nilai pertumbuhan Geely lebih lambat daripada 2017 yang mencapai 63% yoy. Geely memprediksi penjualannya di tahun ini tak terungkit. (Kontan)
CapitaLand Membeli Anak Perusahaan Temasek. Perusahaan properti CapitaLand mengakuisisi anak perusahaan Temasek, Ascendas-Singbridge Group. Pembelian tersebut senilai 11 miliar dollar Singapura (SGD) ini membuat gabungan antara CapitalLand dan Ascendas menjadi grup properti besar di Asia. (Kontan)
Samsung Mengejar Xiaomi. Samsung Electronics Co Ltd berencana meluncurkan seri smartphone murah di India dalam waktu dekat. Langkah ini bertujuan untuk memulihkan pangsa pasarnya yang diserobot pesaing asal China, seperti Xiaomi di pasar ponsel terbesar kedua di dunia tersebut. (Kontan)