Bisnis.com, BANDUNG — Ketua Tim Pemenangan Jokowi-Ma’ruf Jawa Barat Dedi Mulyadi meminta Prabowo menunjukan data lengkap. Dedi bahkan berani memastikan, tidak ada warga Jawa Barat yang kelaparan akibat kekurangan bahan pangan.
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menyebut terdapat warga Jawa Barat yang kekurangan bahan pangan. Berdasarkan laporan timnya, warga tersebut sampai tidak makan selama dua hari. Akan tetapi, pernyataan tersebut dia lontarkan tanpa keterangan data warga itu.
“Tunjukan kepada saya dimana alamatnya. Saya pastikan tidak ada warga Jabar tidak makan karena kekurangan beras,” kata Dedi dalam rilis resmi, Kamis (10/1/2019).
Menurut Dedi, Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo memiliki skema yang apik terkait hal tersebut. Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sudah tepat sasaran dan efektif menanggulangi kebutuhan beras warga tidak mampu.
“Ada beras 10 kg per bulan itu sudah tepat sasaran. Kualitasnya sangat baik karena beras yang dibagikan adalah beras premium,” katanya.
Atas hal tersebut, dia meminta seluruh stakeholder Pilpres maupun Pileg 2019 untuk berbicara berdasarkan data dan fakta. Hal ini penting dalam rangka menjaga kondusivitas sosial dan stabilitas hubungan di tengah masyarakat.
“Cek saja lagi, bisa jadi itu tidak terdata sebagai warga Jawa Barat,” ujarnya.
Langsung Blusukan
Demi memastikan Program Bantuan Pangan Non Tunai tersalurkan dengan baik, Dedi Mulyadi langsung blusukan. Ketua DPD Golkar Jawa Barat itu menyisir beberapa rumah warga miskin di Purwakarta. Dia pun tampak masuk ke dapur rumah warga miskin tersebut.
Salah seorang warga yang didatangi Dedi, Sahdi (70) mengatakan beras yang dia terima per bulan memiliki kualitas baik. Warga Sindang Kasih, Purwakarta itu merasa sangat terbantu atas program pemerintah pusat tersebut.
“Ini bisa dilihat, pegang saja Pak. Alhamdulillah, berasnya bagus dan kami sekeluarga sangat terbantu,” katanya.
Sebelumnya, Prabowo Subianto berpidato di hadapan para pendukungnya di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (8/1/2019). Dia mengatakan terdapat warga Jawa Barat yang hanya makan dua hari sekali. Hal ini terjadi akibat kegagalan negara memenuhi kebutuhan pangan rakyatnya. Anehnya, pidato Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu tidak menyebut secara pasti alamat warga yang dimaksud.