Bisnis.com, JAKARTA – Memasuki masa pesta demokrasi 5 tahunan sekali, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyebut bahwa pesta demokrasi yang juga merupakan konsolidasi demokrasi adalah milik semua elemen bangsa.
Tjahjo mengimbau agar pelaksanaan konsolidasi demokrasi jangan dijadikan ajang untuk saling menghujat dan menebar hoaks, justru sebagai ajang memperkuat demokrasi dengan berlandaskan Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
"Pesta demokrasi 5 tahunan sekali merupakan konsolidasi demokrasi milik semua elemen bangsa" kata Tjahjo di Jakarta dalam keterangan tertulis pada Rabu (9/1/2019).
Tjahjo melanjutkan dalam mewujudkan konsolidasi demokrasi milik seluruh elemen bangsa tidaklah mudah. Menurutnya banyak tantangan yang akhir-akhir ini sering muncul dan mengancam konsolidasi demokrasi itu sendiri.
"Munculnya Ormas yang menyebarkan paham radikal dan anti terhadap Pancasila merupakan tantangan bangsa yang harus dilawan. Jangan jadikan ajang demokrasi sebagai ajang untuk saling menghujat dan menebar hoaks, namun sebagai ajang memperkuat demokrasi dengan berlandaskan Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika," kata Tjahjo.
Tjahjo menambahkan pemerintah terus mendorong agar proses konsolidasi demokrasi ini berjalan lancar sampai akhirnya bermuara pada satu tujuan.
"Konsolidasi demokrasi semata-mata bertujuan mewujudkan sistem pemerintahan presidensil yang lebih efektif dan efisien, memperkuat posisi DPR, memperkuat posisi DPD, memperkuat posisi DPRD, dan memperkuat posisi presiden dan wakil presiden," ujar Tjahjo.