Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Muslimat NU Gelar Salat Hajat Berjemaah di SUGBK

Pengurus Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) mengagendakan salat hajat berjemaah di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta pada dini hari 27 Januari 2019.
Bendera Nahdlatul Ulama/nu.or.id
Bendera Nahdlatul Ulama/nu.or.id

Bisnis.com, SURABAYA – Pengurus Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) mengagendakan salat hajat berjemaah di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta pada dini hari 27 Januari 2019.

Ketua Umum Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa memastikan perizinan untuk kegiatan tersebut sudah diurus di Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya.

"Ketua panitianya Mbak Yenny Wahid dan sudah berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya," ujarnya di Surabaya, Jawa Timur, pada Minggu (30/12/2018).

Gubernur Jatim terpilih periode 2019 - 2024 itu menjelaskan kegiatan ini sebenarnya adalah doa bersama untuk kemaslahatan bangsa yang diikuti oleh ibu-ibu anggota Muslimat NU dari berbagai daerah se- Indonesia.

Khofifah menyatakan anggota Muslimat NU yang hadir diperkirakan mencapai 100.000 orang.

"Anggota yang dari daerah kan biasanya malam sekitar pukul 22.00 WIB sudah sampai di Jakarta. Ini yang masih sedang kami koordinasikan dengan Polda Metro Jaya, apakah malam itu juga bisa langsung diarahkan ke GBK atau bagaimana," ujarnya.

Mantan Menteri Sosial itu sudah membuat jadwal ketika anggota Muslimat NU pada malam hari sudah memenuhi GBK, maka pada dini harinya bisa digelar shalat tahajud atau hajat berjamaah.

"Lalu sambil menunggu subuh bisa digelar hataman Alquran, kemudian dilanjut salat subuh berjamaah. Jika semuanya berjalan lancar, kegiatan doa bersama bisa langsung digelar pukul 07.00 WIB setelah diawali dengan sarapan bersama. Dengan begitu pukul 09.00 WIB sudah selesai," paparnya.

Khofifah berharap kegiatan ini tidak disusupi oleh kepentingan politik.

"Politik Muslimat NU adalah kebangsaan Ahlussunnah wal Jamaah. Kami wajib membela bangsa dan negara dengan cara mendoakan supaya diselamatkan Allah dari segala ujian yang akhir-akhir ini diwarnai pro-kontra setuju dan tidak setuju terkait dengan pilihan politik menjelang Pemilihan Umum 2019," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper