Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengamat Politik Hendri Satrio: Peran Ma'ruf Amin Belum Optimal Dongkrak Elektabilitas

Pakar Komunikasi Politik Universitas Paramadina Hendri Satrio menilai calon presiden petahana Joko Widodo terkesan bekerja sendiri untuk mempertahankan elektabilitasnya pada masa kampanye dalam menghadapi pemilihan presiden 2019.
Calon wakil presiden nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin menghadiri peringatan Hari Santri Nasional ke-2 bersama ulama se-Madura di Pondok Pesantren Hidayatulloh Al Muhajirin, Arosbaya, Bangkalan, Madura, Jumat (19/10).Istimewa
Calon wakil presiden nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin menghadiri peringatan Hari Santri Nasional ke-2 bersama ulama se-Madura di Pondok Pesantren Hidayatulloh Al Muhajirin, Arosbaya, Bangkalan, Madura, Jumat (19/10).Istimewa

Kabar24.com, JAKARTA — Pakar Komunikasi Politik Universitas Paramadina Hendri Satrio menilai calon presiden petahana Joko Widodo terkesan bekerja sendiri untuk mempertahankan elektabilitasnya pada masa kampanye dalam menghadapi pemilihan presiden 2019.

Hendri yang juga pendiri lembaga survei KedaiKOPI menyebut saat ini pengaruh Kiai Ma’ruf Amin sebagai calon pendamping Joko Widodo belum berpengaruh terhadap elektabilitas pasangan nomor satu tersebut.

“Masalah bekerja sendirian menjadi menarik juga. Kita melihat militansi [konstituen] Pak Kiai Ma’ruf juga terbatas. [Kiai Ma’ruf] belum [berpengaruh]. Kiai Ma’ruf dengan segala hormat memang kiai besar tapi beliau kiai struktural. Makanya Pak Jokowi memainkan peran Kiai Ma’ruf ini harus betul, benar-benar pintar karena kalau enggak jadi blunder,” ujarnya, Selasa (4/12/2018).

Kendati demikian, kata dia, sosok Kiai Ma’ruf jika dimainkan dengan baik dengan strategi politik yang pas bisa mengangkat dan menambah elektabilitas pasangan tersebut.

Hendri menyanrankan peran Ma’ruf perlu diotimalkan untuk menggaet golongan Islam kanan yang selama ini sering dibenturkan dengan pemerintahan Joko Widodo.

“Ya sudah arahkan saja ke depan Kiai Ma’ruf golongan Islam, memang itu arahnya ke sana. Jadi jangan coba memaksakan Kiai M’aruf mendekati milenial kan jadi kasihan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper