Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah fokus pada pembangunan sumber daya manusia dan mengakui saat ini penggunaan anggaran pendidikan masih kurang maksimal.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menuturkan guna mendukung program pembangunan salah satu kuncinya adalah kualitas SDM yang mumpuni.
"Untuk Indonesia sesudah reformasi, komitmen [membangun SDM sudah melalui] 20% APBN untuk pendidikan, artinya akan ada Rp440 triliun tahun ini untuk pendidikan saja," jelasnya saat menjadi pembicara kunci dalam acara penganugerahan Habibie Award Periode XX Tahun 2018 di Le Meridien, Selasa (13/11/2018).
Lebih lanjut, dalam APBN 2019 anggaran pendidikan meningkat menjadi Rp492,5 triliun, dengan belanja melalui pemerintah pusat sebesar Rp163,1 triliun, transfer ke daerah Rp308,4 triliun, dan pembiayaan investasi Rp21 triliun.
Pembiayaan investasi yang dimaksud sudah termasuk penambahan dana abadi pendidikan sebesar Rp20 triliun dan pembiayaan investasi baru berupa dana abadi penelitian sebesar Rp1 triliun.
Pemerintah lanjutnya, perlu memfokuskan pembangunan kualitas modal manusia atau SDM ini. "Kita harus diperbaiki [SDM], human capital index [HCI] kita 0,53% peringkat 87 dari 187 negara," imbuhnya.
Menurutnya jika membandingkan dengan negara pendapatan menengah ke bawah, Indonesia dalam posisi yang baik tetapi dibandingkan dengan yang pendapatannya menengah dan menengah tinggi Indonesia menjadi yang paling rendah.
Dengan demikian, jelasnya, pemerintah membutuhkan pemikiran mengenai berbagai macam anggaran tersebut dapat berhasil dan mendongkrak posisi HCI Indonesia.
"Jangan sampai menyesal, terus naik anggaran pendidikan tapi kita terus kecewa dari skor. Kita masih tertinggal bahkan dari Vietnam," jelasnya.