Bisnis.com, PARIS — Presiden Prancis Emmanuel Macron dan 70 pemimpin negara lain, Minggu (11/11/2018), memperingati satu abad gencatan senjata yang mengakhiri Perang Dunia I, juga mengenang jasa para tentara yang meninggal dalam perang tersebut.
Pada pukul 11 tanggal 19 Novemver 1918 senjata-senjata di front Barat menghentikan tembakan dan menandai berakhirnya empat tahun perang yang telah memakan 10 juta korban tentara dan jutaan korban sipil.
100 tahun kemudian, Macron memberikan penghormatan kepada para tentara dan keluarganya di Arc de Triomphe yang dibangun oleh Napoleon pada 1806 dan menjadi lokasi dikuburkannya tentara-tentara yang tidak dikenal dalam Perang Dunia 1 (PD-I).
Kanselir Jerman Angela Merkel, dan Presiden Rusia Vladimir Putin adalah sebagian dari para pemimpin negara yang menghadiri upacara tersebut sebelum makan siang dengan Macron di Istana Elysee.
Macron dan Merkel nampak berpegangan tangan pada Sabtu (10/11/2018) dalam upacara di Hutan Compiegne, sebelah utara Paris, di sana Prancis dan Jerman menandatangani gencatan senjata yang mengakhir PD-I.
Testimoni yang ditulis para tentara pada 11 November 1918 juga dibacakan pada Minggu (11/11/2018) oleh murid-murid SMA dalam bahasa Prancis, Inggris, dan Jerman.
PD- I merupakan perang paling berdarah dalam sejarah dan merekonstruksi perpolitikan dan demografi Eropa. Namun, perdamaian bertahan singkat setelah Nazi Jerman menginvasi negara-negara tetangganya dua dekade kemudian
Pada Minggu siang (11/11/2018), Macron memimpin Paris Peace Forum yang mempromosikan pendekatan multilateral atas keamanan dan pemerintahan serta menghindari kesalahan-kesalahan yang menyebabkan terjadinya PD-I.
Merkel menyatakan bahwa forum tersebut menunjukkan bahwa "...hari ini ada kehendak, dan saya menyatakan ini dengan keyakinan penuh atas nama Jerman, untuk melakukan apapun untuk terbentuknya perdamaian dunia, meskipun kita tahu bahwa masih banyak yang perlu kita lakukan."
Trump, yang mengedepankan kebijakan nasionalis 'America First', tidak menghadiri forum tersebut.
Trump juga menyatakan bahwa dia tidak akan menyelenggarakan pertemuan bilateral dengan Putin di Paris. Trump dan Putin akan bertemu pada bulan ini dalam KTT G-20 di Buenos Aires, Argentina.
Robert Mueller yang ditunjuk sebagai penasihat khusus di bawah Kejaksaan Agung AS sedang menyelidiki dugaan adanya intervensi Rusia dalam Pemilu AS tahun 2016 dan kolusi dengan tim kampanye Trump.