Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Utang DBH Tak Kunjung Dibayar Pusat, Riau Batalkan Proyek Rp500 Miliar

Pemprov Riau mengaku membatalkan sejumlah kegiatan atau proyek di lingkungan satuan kerjanya, dengan nilai mencapai Rp500 miliar. Kebijakan ini diambil menyusut tidak kunjung dibayarnya dana bagi hasil migas oleh pemerintah pusat.
Karyawan menghitung uang rupiah di sebuah money changer di Jakarta, Selasa (4/9/2018)./Reuters-Willy Kurniawan
Karyawan menghitung uang rupiah di sebuah money changer di Jakarta, Selasa (4/9/2018)./Reuters-Willy Kurniawan
Bisnis.com, PEKANBARU -- Pemprov Riau mengaku membatalkan sejumlah kegiatan atau proyek di lingkungan satuan kerjanya, dengan nilai mencapai Rp500 miliar. Kebijakan ini diambil menyusut tidak kunjung dibayarnya dana bagi hasil migas oleh pemerintah pusat.
 
Sekretaris Daerah Provinsi Riau Ahmad Hijazi mengatakan keputusan pembatalan itu diambil memang karena APBD Riau tengah defisit. Karena itu dilakukan reschedule atau penjadwalan ulang kegiatan ke tahun depan.
 
"Reschedule kalau bisa ditunda, tunda saja. Pengurangan belanja saat ini menjadi sebuah pilihan, kalau ada sampai 500 paket kegiatan yang ditunda dan tidak berjalan mungkin karena menyesuaikan dengan kebutuhan," katanya Kamis (25/10/3018).
 
Selain mengambil kebijakan penjadwalan ulang, ada juga pembatalan paket kegiatan karena tidak cukup waktu untuk dilaksanakan menjelang akhir tahun.
 
Lalu ada juga pembatalan karena pelaksana kegiatan merasa ragu untuk menjalankan paket, karena masih proses konsolidasi.
 
Ada pula dari kelebihan dana hibah seperti ke KPU dan Bawaslu, anggaran yang sudah disiapkan tapi ternyata berlebih dan dikembalikan ke kas daerah.
 
"Keputusan ini sudah dibahas di Bappeda dan BPKAD, jadi mana program yang penting, itu dijalankan, kegiatan jangka panjang ditunda, dan jangka pendek dan mendesak itu saja yang jalan," katanya.
 
Adapun saat ini Riau masih menunggu pemerintah pusat untuk dapat menyalurkan dana bagi hasil migas yang masih belum dibayarkan sejak 2017 lalu dengan nilai sekitar Rp360 milyar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper