Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Donald Trump telah mengguncang kepercayaan global, setelah survei internasional mencatat kepercayaan publik terhadap dirinya tertinggal di belakang para pemimpin utama dunia termasuk Vladimir Putin dan Xi Jinping.
Dilansir Bloomberg, Pew Research Center menemukan 70 persen orang yang disurvei di 25 negara tahun ini mengatakan mereka kurang percaya pada Trump, dibandingkan dengan 27% yang mengatakan mereka memercayai President AS dalam penanganan urusan internasional.
Jajak pendapat yang dilakukan pada lebih dari 26.000 responden tersebut menemukan bahwa pendapat mengenai Trump terus jatuh di antara beberapa sekutu terdekat AS dan negara tetangga, dengan hanya 9% warga Perancis dan 6% warga Meksiko menyatakan pandangan yang baik terhadapnya.
Namun, responden di hampir setiap negara mengatakan akan lebih baik bagi AS untuk tetap sebagai kekuatan global teratas dibandingkan China, yang dilihat sebagai kekuatan yang meningkat.
Mayoritas responden tersebut termasuk sebagian besar dari negara tetangga China seperti Jepang (81%) dan Filipina (77%). Satu-satunya tempat di mana kepemimpinan China lebih disukai adalah di Tunisia (64%), Argentina (35%) dan Rusia (35%).
Secara keseluruhan, sekitar 50% responden yang disurvei masih memiliki pandangan yang positif terhadap AS.
Hasil survei tersebut memberikan ilustrasi mengenai kekhawatiran global atas agenda "Amerika yang Pertama" yang digagas Trump, dengan pengenaan tarif impor, penolakan lembaga multilateral, dan penarikan diri dari perjanjian internasional. Trump bersumpah untuk "menolak ideologi globalisme" pekan lalu dalam sebuah pidato kepada PBB, yang berujung dengan sebagian peserta menertawakan klaimnya atas keberhasilan yang belum pernah dicapai pemimpin AS sebelumna.
"Mayoritas mengatakan AS tidak memperhitungkan kepentingan negara-negara lain ketika membuat keputusan kebijakan luar negeri," ungkap laporan Pew.
"Selain itu, ada tanda-tanda bahwa kekuatan lunak AS juga memudar, termasuk fakta bahwa, meskipun AS mempertahankan reputasinya untuk menghormati kebebasan individu, lebih sedikit yang percaya hal ini dibandingkan satu dekade lalu."
Sementara itu, sekitar 70% responden mengatakan AS hanya sedikit atau tidak sama sekali memperhatikan kebutuhan negara-negara lain, dibandingkan dengan 28% yang mengatakan Washington mempertimbangkan kepentingan mereka,
Tingkat kepercayaan Trump juga berada di bawah sejumlah pemimpin dunia lainnya, termasuk Angela Merkel dari Jerman, Emmanuel Macron dari Prancis, Xi, dan Putin.
Survei tersebut menemukan kecemasan tentang hubungan AS di antara negara lain. Sekitar 80% orang Jerman mengatakan bahwa hubungan antara sekutu telah memburuk tahun lalu dan hanya 10% dari penduduk negara itu melaporkan pandangan yang menguntungkan Trump.
Pandangan baik AS dan presidennya turun di Rusia ke 19% dari 53% di tengah perselisihan atas Suriah, sanksi ekonomi, dan dugaan campur tangan pemilihan.
Satu pengecualian adalah Israel. Dukungan untuk Trump melonjak 13 poin menjadi 69% di sana ketika AS memindahkan kedutaannya ke Yerusalem dari Tel Aviv, yang membuat marah warga Palestina.
Trump juga diterima dengan baik di Korea Selatan, dengan kepercayaan meningkat menjadi 44% dari 17% saat ia menyisihkan ancaman perang dan membuka pembicaraan nuklir dengan Korea Utara.
Survei ini didasarkan pada wawancara telepon dan tatap muka dan umumnya didasarkan pada sampel nasional, dengan margin kesalahan untuk setiap negara tersedia di situs resmi Pew Research Center.