Bisnis.com, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali meminta masyarakat untuk tidak mempercayai isu-isu tentang teknologi yang mampu memprediksi terjadinya gempa.
Melalui akun Twitter resminya, Senin (1/10/2018), Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah IV Makassar mengimbau masyarakat agar tidak menanggapi isu-isu yang tidak bertanggung jawab terkait adanya prediksi gempa bumi.
Hal ini terkait dengan beredarnya kabar bahwa akan terjadi tsunami di Pinrang. BMKG menegaskan kabar itu adalah hoaks dan tidak berasal dari pihak BMKG.
Masyarakat juga diminta hanya memperhatikan informasi resmi dari BMKG dan tetap tenang serta waspada.
"Terkait dengan isu-isu prediksi kejadian gempa bumi yang akan terjadi, maka BBMKG Wilayah IV Makassar menegaskan gempa bumi dapat terjadi setiap saat namun hingga saat ini belum ada teknologi yang mampu memprediksikan kapan gempa bumi akan terjadi, bahkan sampai menentukan waktu kejadian gempa bumi," demikian pernyataan BBMKG Makassar.
Hoax ancaman gempa dan tsunami mulai menyebar di Kota Palu dan daerah lain. Masyarakat resah. Mohon jika menerima informasi seperti ini ABAIKAN. Ini HOAX. Tidak ada satu pun negara di dunia dan iptek yang mampu memprediksi gempa secara pasti. pic.twitter.com/6DN0Dfc8mX
— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_PN) September 30, 2018
Sebelumnya, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho juga telah menyampaikan agar masyarakat Palu dan daerah lainnya mengabaikan hoaks ancaman gempa serta tsunami.
"Ini hoaks. Tidak ada satu negara pun di dunia dan iptek yang mampu memprediksi gempa secara pasti," tegasnya.
Seperti diketahui, pada Jumat (28/9), terjadi gempa berkekuatan 7,4 SR yang berpusat di Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng). Gempa tersebut disusul oleh tsunami yang melanda kota Palu.