Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita menyebutkan bahwa anak-anak adalah satu dari empat kelompok rentan yang harus mendapatkan perlindungan sesaat setelah bencana. Tiga lainnya adalah perempuan hamil, penyandang disabilitas, dan lansia.
Hal itu dikatan Mensos seperti disampaikan Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Sosial RI dalam keterangan resminya, diterima Minggu (30/9/2018).
Terkait anak korban gempa, Mensos sempat menggendong seorang anak laki-laki yang masih balita di pengungsian. Hal itu terjadi saat Mensos berada di Tenda Mapolda Sulteng.
Anak laki-laki yang masih balita itu ditemukan tim penolong berada di dalam parit dalam keadaan luka-luka dan terpisah dari kedua orang tuanya.
“Kedua orang tuanya belum ditemukan,” ujar Menteri sambil mendekap balita di dadanya.
Anak itu tampak memejamkan mata sambil mengalungkan tangannya di leher dan pundak Mensos.
Mensos menuju Palu pada Sabtu pagi (29/9) dari Bandara Halim Perdana Kusumah Jakarta bersama Menko Polhukam, Menkominfo, Menhub dan Panglima TNI menggunakan Pesawat Boeing milik TNI AU A-7308. Turut mendampingi Menteri Sosial adalah Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat.
Tiba di Palu, rombongan menuju ke Mapolda Sulawesi Tengah dan menggelar rapat koordinasi awal dengan Kapolda Sulawesi Tengah beserta jajaran. Dilanjutkan dengan rapat koordinasi bersama Gubernur Sulawesi Tengah, Menteri Dalam Negeri dan BNPBD Sulawesi Tengah yang digelar di tenda.
Mensos kemudian kembali ke bandara dan melakukan observasi lokasi bencana via helikopter bersama rombongan.
Hari Minggu, Mensos kembali ke Palu untuk terus memantau perkembangan penanganan bencana. Mensos didampingi Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat.
Dirjen Harry Hikmat merinci saat ini Kementerian Sosial telah mengerahkan personel Tagana dari Sulawesi Tengah sebanyak 779 orang. Dibantu mobilisasi Tagana dari luar Provinsi Sulawesi Tengah yakni Gorontalo, Sulawesi Selatan. Jumlah sementara Tagana dari luar Sulteng sebanyak 139 orang dan akan terus bertambah di antaranya Jawa Timur dan DKI Jakarta
"Rekan-rekan Tagana dan Pendamping di daerah sekitar yg tidak terkena bencana sudah digerakkan untuk bantu evakuasi termasuk tenaga Pendamping PKH," tegas Harry.