Bisnis.com, BANDARLAMPUNG - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan laporan aktivitas Gunung Anak Krakatau (GAK) di Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung mengeluarkan 29 kali letusan dengan durasi 15 detik hingga 102 detik sepanjang Senin (27/8/2018) hingga Selasa (28/8/2018) dini hari.
Dalam rilis BMKG, meneruskan laporan Windi Cahya Untung dari Kementerian ESDM, Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunung Api Anak Krakatau diterima di Bandarlampung, Selasa, menunjukkan aktivitas Gunung Anak Krakatau periode pengamatan 27 Agustus pukul 00.00 sampai dengan 24.00 WIB, aktivitas gunung di dalam laut dengan ketinggian 305 meter dari permukaan laut (mdpl) di Lampung Selatan ini mengalami letusan 29 kali, amplitudo 30-45 mm, durasi 15-102 detik.
GAK juga mengalami embusan 32 kali, amplitudo 5-19 mm, durasi 10-61 detik. Aktivitas kegempaan vulkanik dalam dua kali, amplitudo: 22-31 mm, S-P 2,1-2,5 detik, durasi 17-23 detik.
Aktivitas kegempaan tremor menerus amplitudo 1-5 mm dominan 1 mm.
Cuaca cerah, berawan, dan mendung. Angin bertiup lemah ke arah timur laut, timur, dan selatan. Suhu udara 25-34 derajat Celsius, kelembapan udara 59-83 persen, dan tekanan udara 0-0 mmHg.
Secara visual kondisi kenampakan GAK adalah berkabut 0-III. Asap kawah tidak teramati. Visual pada malam hari dari CCTV teramati sinar api dan material pijar. Ombak laut tenang.
Berdasarkan pengamatan tersebut, disimpulkan tingkat aktivitas Gunung Anak Krakatau Level II (Waspada).
Karena itu, disampaikan rekomendasi agar masyarakat/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius dua kilometer dari kawahnya.