Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anies Baswedan Diminta Tentukan Arah Politiknya, Gerindra atau PKS?

Wakil Ketua Fraksi Gerindra Iman Satria menilai calon dari partainya Mochammad Taufik paling pas menempati kursi Wakil Gubernur DKI menggantikan Sandiaga S. Uno.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kanan) dan Sandiaga Uno (kiri) menunjukkan surat pengunduran diri Sandiaga sebagai Wagub DKI Jakarta di Balai Kota, Jakarta, Jumat (10/8). /Antara
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kanan) dan Sandiaga Uno (kiri) menunjukkan surat pengunduran diri Sandiaga sebagai Wagub DKI Jakarta di Balai Kota, Jakarta, Jumat (10/8). /Antara

Kabar24.com, JAKARTA — Wakil Ketua Fraksi Gerindra Iman Satria menilai calon dari partainya Mochammad Taufik paling pas menempati kursi Wakil Gubernur DKI menggantikan Sandiaga S. Uno.

Bukan itu saja, dia juga meminta Gubernur DKI Anies Baswedan mengklarifikasi status politiknya ke masyarakat Jakarta.

"Pak Anies kan dari dulu malu-malu. Supaya orang enggak bingung, Pak Anies ini warnanya apa sih. Kalau ternyata dia ternyata PKS gimana?" katanya ketika dikonfirmasi, Kamis (23/8/2018).

Dia mengungkapan posisi Sandiaga ketika menjadi Wagub DKI sudah jelas mewakili Partai Gerindra. Maka, jika Sandi keluar maka kader partai berlogo kepala burung garuda tersebut paling pas menggantikan.

Itulah sebabnya Anies sebaiknya segera mengungkapkan referensi politiknya, apakah PKS atau malah partai lain.

"Kalau nanti diminta lagi PKS, terus Pak Anies kamu bilang representasi PKS. Sekda [Saefullah] juga dibilang PKS, semua PKS dong. Itu kan enggak good governance," ungkapnya.

Menurutnya, hingga saat ini hampir semua anggota Fraksi Gerindra DKI sepakat mengajukan Wakil Ketua DPRD DKI M. Taufik sebagai calon Wagub DKI.

Pengalaman Taufik mengawal Jakarta dinilai mampu memberikan dampak kepada kinerja Pemprov DKI. Meski demikian, dia meminta rapat paripurna untuk menggelar voting pemilihan Wagub DKI berjalan tanpa gontok-gontokan.

"Kita [PKS dan Gerindra] kan sama-sama partai pengusung. Baik-baik aja yuk kita selesaikan musyawarah dan mufakat," jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper