Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dana Penannggulangan Stunting dari World Bank Masuk APBN 2019

Pemerintah akan memasukan dana pinjaman dari World Bank senilai US$400 juta untuk penanggulangan masalah stunting atau kurang gizi kronis ke dalam APBN 2019.
Ilustrasi anak 'stunting' atau kerdil yang antara lain disebabkan kurang gizi./Istimewa
Ilustrasi anak 'stunting' atau kerdil yang antara lain disebabkan kurang gizi./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah akan memasukan dana pinjaman dari World Bank senilai US$400 juta untuk penanggulangan masalah stunting atau kurang gizi kronis ke dalam APBN 2019.

Ketua Tim Ahli Wakil Presiden Sofjan Wanandi mengatakan bahwa dana itu akan dialokasikan dalam APBN untuk disalurkan kepada kementerian-kementerian terkait yang ada hubungannya dengan masalah stunting seperti Kementerian Kesehatan.

“Iya ini masuk budget tahun depan. Tapi uangnya, loan-nya sudah ditandatangani ini soft loan. Masuk APBN dan akan dibagi sesuai dengan kebutuhan [lembaga terkait]. Sri Mulyani [Menteri Keuangan] mau di bawah APBN,” katanya  di Kantor Wakil Presiden RI, Rabu (4/7/2018).

Untuk pengawasan penyaluran dananya, menurut dia selain akan dilakukan kementerian terkait, pemerintah pun akan melibatkan lembaga swasta dan para ahli yang akan menghitung pencapaian target secara jelas.

Indonesia menurutnya menjadi percontohan World Bank dalam penyelesaian masalah stunting dengan alokasi dana yang besar.

“Jadi dia [World Bank] juga punya kepentingan untuk memperlihatkan Indonesia harus sukses di dalam pilot project menyelesaikan masalah kemiskinan dan stunting. World Bank melihat komitmen presiden, menteri-menteri, wakil presiden itu betul-betul mau menyelesaikannya bersama-sama soal stunting,” ujarnya.

Seperti dihimpun Bisnis.com berdasarkan pernyataan resmi World Bank pada Kamis (21/6), pinjaman senilai US$400 juta tersebut untuk program Investing in Nutrition and Early Years.

Pinjaman ini akan turut membantu mengurangi stunting dengan meningkatkan akses layanan utama untuk kesehatan dan gizi, hingga pendidikan dan sanitasi bagi ibu hamil dan anak usia di bawah dua tahun.

Pinjaman ini, yang mengaitkan pencairan dana dengan hasil spesifik, akan mendukung Strategi Nasional Percepatan Penurunan Stunting senilai US$14,6 miliar yang bertujuan memberi manfaat bagi 48 juta ibu hamil dan anak usia di bawah dua tahun dalam empat tahun ke depan.

Secara nasional, program ini juga akan mendapat manfaat dari hibah di luar pinjaman senilai US$20 juta dari the Global Financing Facility, kemitraan multipihak yang membantu negara-negara mengatasi masalah kesehatan dan gizi yang mempengaruhi perempuan, anak, dan remaja.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper