Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Stafsus Presiden Adita Irawati: Banyak Capaian Positif yang Belum Tersampaikan

Era persebaran informasi dan penggunaan teknologi yang massif menjadi salah satu faktor Presiden Joko Widodo menambah staf khusus.
Adita Irawati saat berkunjung ke kantor redaksi Bisnis Indonesia, di Jakarta, Selasa (17/1/2017)./JIBI-Endang Muchtar
Adita Irawati saat berkunjung ke kantor redaksi Bisnis Indonesia, di Jakarta, Selasa (17/1/2017)./JIBI-Endang Muchtar

Kabar24.com, JAKARTA — Era persebaran informasi dan penggunaan teknologi yang massif menjadi salah satu faktor Presiden Joko Widodo menambah staf khusus.

Sebagaimana diketahui,sosok seperti  Siti Ruhaini, Adita Irawati, Abdul Ghofar Rozin, dan Ahmad Erani merupakan empat nama yang diangkat menjadi staf khusus melengkapi delapan staf khusus yang sebelumnya sudah menjabat.

“Banyak feedback kepada kami bahwa kenapa banyak capaian positif ini kok rasanya belum tersampaikan secara benar kepada masyarakat. Sementara justru banyak sekarang ya informasi yang negatif bahkan hoax yang muncul di masyarakat. Nah ini adalah satu pekerjaan rumah sendiri,” kata Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Adita Irawati di Jakarta, kamis (24/5/2018).

Untuk itu, khusus di bidang komunikasi, dia mengungkapkan pihaknya akan membantu integrasi informasi dari masing-masing kementerian/lembaga supaya dapat menjadi rujukan yang valid dan akurat bagi masyarakat luas.

“Kemudian juga cara penyampaian lebih terintegrasi, menjadi lebih proaktif. Kalau memang ada isu-isu cepat ditanggapi. Ini adalah hal-hal yang masih perlu kita tingkatkan,” ujarnya.

Sementara itu, Ahmad Erani, Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi, menambahkan pihaknya akan berusaha menyampaikan data-data akurat terkait upaya yang dilakukan pemerintah saat ini, pencapaian terkait pembangunan ekonomi, hingga pekerjaan rumah yang harus dilakukan oleh pemerintah pada masa mendatang.

Menurutnya, ada tiga hal yang harus menjadi perhatian yakni upaya pemerintah menggenjot infrastruktur, keadilan ekonomi, dan stabilisasi ekonomi.

“Nah itu perkara yang harus dirspon pemerintah. Bagusnya adalah instrumen untuk merespon bagi stabilitasi ekonomi ini sudah dimiliki dan akan disempurnakan,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper