Bisnis.com, JAKARTA--Bank Indonesia memperkirakan defisit transaksi berjalan sepanjang 2018 akan mencapai nominal US$23 miliar seiring dengan derasnya arus impor.
Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo yang akan purna tugas pada 23 Mei 2018 mengungkapkan nilai tersebut setara dengan persentase defisit sekitar 2,3%.
"Itu ada di bawah 3% dari PDB. dan itu kalo masih di bawah 3% dari PDB, kami melihat masih sustainable," tegas Agus selepas Rapat Kerja Bank Indonesia dengan Komisi XI di DPR, Selasa (22/5).
Proyeksi tersebut masih masuk ke dalam proyeksi defisit sebelumnya yang ditetapkan pada kisaran 2%-2.5% dari PDB.
Pada kuartal I/2018, defisit transaksi berjalan tercatat sebesar US$5,5 miliar atau setara dengan 2,1% PDB. Dengan defisit tersebut, Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal I/2018 mencatat defisit sebesar US$3,9 miliar.
Laporan transaksi berjalan pada 3 bulan pertama tahun ini merupakan defisit yang terparah sejak kuartal I/2013.