Bisnis.com, JAKARTA- Aktivitas gunung berapi Kilauea di Hawaii meningkat pada Selasa dan memuntahkan abu sehingga memicu peringatan penerbangan untuk pertama kalinya sejak letusan terakhir yang terjadi 12 hari lalu.
Abu dan kabut vulkanik atau vog, naik hingga 3.657 meter di atas kawah Kilauea dan bertiup ke arah barat daya.
Abu tersebut merupakan bahaya baru bagi penduduk pulau besar Hawaii yang sudah menghadapi gas vulkanis dan lava yang telah menghancurkan 37 rumah dan bangunan lain, dan memaksa sekitar 2.000 warga mengungsi.
Pergeseran angin diperkirakan membawa abu dan vog ke daratan pada Rabu, kata John Bravender dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) seperti dikutip Reuters, Rabu (16/5/2018).
"Kami sedang mengamati semburan abu," kata Observatori Ekologis Gunung Hawaiian, Scientific-In-Charge, Steve Brantley.
Dilaporkan, abu tersebut tidak beracun tetapi menyebabkan iritasi pada hidung, mata dan saluran udara.
Sementara itu, aktivitas gunung berapi di Big Island Hawaii mempengaruhi tingkat hunian hotel di kawasan wisata tersebut hingga 50%.
Daerah yang menanggung beban letusan terletak sekitar 40 km di sisi timur Kilauea, dekat desa Pahoa.