Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah mengimbau masyarakat untuk melaporkan hal-hal yang mencurigakan terkait terorisme untuk mencegah aksi terorisme terulang kembali.
Hal itu diungkapkan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam menyikapi kasus teror yang terjadi di Markas Komando Brimob Polri di Depok dan sejumlah pengeboman di Surabaya.
Dia mengatakan pemerintah akan terus memberikan perhatian terhadap masalah ini. Oleh karena itu, dibutuhkan kesiapan dan juga tindakan yang tegas dari aparat keamanan yaitu Polri dan TNI.
"Tetapi, dibutuhkan juga informasi dari masyarakat informasi apapun yang bisa diperoleh, yang bisa menghentikan atau pun mengawasi orang-orang yang mempunyai sifat yang sangat tercela itu," papar JK dalam acara Global Forum Asian Games 2018, Selasa (15/5/2018).
Menurutnya, Indonesia memang tidak ingin seperti negara komunis yang masyarakatnya saling melapor.
Tetapi, apabila ada kejahatan atau rencana teror, masyarakat harus terlibat aktif mengatasi hal itu. Dengan demikian, seluruh elemen bangsa ini bisa terlibat menciptakan suasana aman dan damai.
"Kita semua juga tentu harus mendoakan bagi yang korban dan juga menjadi mata dan telinga daripada pemerintah untuk jangan terjadi hal-hal seperti itu. Ini semua hanya apabila ada kerja sama daripada kita semua. Pemerintah, polisi, TNI, sudah membuat upaya sedemikian rupa, tapi penduduk kita 260 juta, tidak semuanya bisa diawasi," tutur JK.