Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BOM SURABAYA, Ini Peta Ancaman Pelaku Teror di Indonesia

Sebanyak 500 orang dideportasi kembali ke Indonesia. Ini jadi tantangan.
Presiden Joko Widodo (tengah) melihat lokasi ledakan di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Jalan Diponegoro, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5)./Antara-Didik Suhartono
Presiden Joko Widodo (tengah) melihat lokasi ledakan di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Jalan Diponegoro, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5)./Antara-Didik Suhartono

Bisnis.com, SURABAYA—Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian mengatakan tantangan dan kewaspadaan menghadapi aksi teror di Indonesia harus ditambah karena sel kelompok teror ISIS banyak yang kembali ke Tanah Air.

Tito menjelaskan di Indonesia ada dua macam kelompok yang terkait ISIS yang jadi ancaman, kelompok JAD (Jamaah Ansharut Daulah) dan JAT (Jamaah Ansharut Tauhid). Kedua kelompok ini memiliki sejumlah perkumpulan kecil (sel-sel) di bawahnya.

Adapun kelompok lain yang juga menjadi ancaman yakni mereka yang berangkat ke Syiria dan kembali ke Indonesia. Jumlah yang berangkat ke sana ada 1.100 orang, ada 500 masih di Syiriah, ada 103 yang meninggal.

"Sebanyak 500 orang dideportasi kembali ke Indonesia. Ini jadi tantangan karena mindset mereka masih ideologi ISIS," jelasnya, Minggu (13/5/2018).

Seperti diketahui, teror bom terjadi di Gereja Santa Maria Tak Bercela Surabaya sekitar 07.15 WIB hari ini. Kemudian disusul kejadian serupa di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) Arjuno dan Gereja Kristen Indonesia (GKI) Diponegoro.

Polisi mengidentifikasi pelaku ketiga aksi tersebut satu keluarga, dengan data sebagai berikut:

Pelaku
1. Dita Priyanto (Ketua Sel JAD Surabaya) - bunuh diri di GPPS Arjuna dengan menggunakan mobil Avanza.
2. Puji Kuswati (Istri Dita) - di GKI Diponegoro (jalan kaki pakai cadar)
3. Fadila Sari (anaknya 12 tahun) di GKI Diponegoro (jalan kaki pakai cadar)
4. Pamela Rizkita (anaknya 9 tahun) di GKI Diponegoro (jalan kaki pakai cadar)
5. Yusuf Fadil (anaknya 18 tahun) di St Maria Tak Bercela Ngagel pakai sepeda motor
5. Firman Halim (anaknya 16 tahun) di St Maria Tak Bercela Ngagel pakai sepeda motor.

Posisi Bom
1. Dita Priyanto : bom diletakkan di dalam mobil, lalu ditabrakkan ke area gereja
2. Puji Kuswati, Fadila Sari, Pamela Rizkia diletakkan dipinggang.
3. Yusuf Fadil dan Firman Halim, bom dipangku di motor.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper