Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mahathir Umumkan Personel Kabinet pada Sabtu, Wan Azizah Termasuk

Perdana Menteri Malaysia yang baru terpilih Mahathir Mohamad mengatakan bahwa raja negara itu telah mengindikasikan bersedia dan segera memberikan grasi penuh kepada politisi Anwar Ibrahim yang dipenjarakan.
Mahathir saat dilantik menjadi Perdana Menteri Malaysia./.Reuters
Mahathir saat dilantik menjadi Perdana Menteri Malaysia./.Reuters

Bisnis.com, JAKARTA— Perdana Menteri Malaysia yang baru terpilih Mahathir Mohamad mengatakan bahwa raja negara itu telah mengindikasikan bersedia dan segera memberikan grasi penuh kepada politisi Anwar Ibrahim yang dipenjarakan.

Anwar dan Mahathir, mantan sekutu dan musuh bebuyutan, bersatu dalam pemilihan umum pada minggu ini dan menggulingkan pemerintahan Najib Razak.

Anwar ditahan atas tuduhan melakukan sodomi dan korupsi serta tidak dapat menduduki jabatan apapun hingga diampuni dan dibebaskan. Namun pada tahun 2016, Mahathir meninggalkan koalisi Barisan Nasional (BN) yang berkuasa dalam periode lama, dan bergabung dengan aliansi oposisi Anwar untuk memerangi mantan perdana menteri Najib Razak yang dihantam skandal.

"Ini akan menjadi pengampunan penuh, yang berarti tidak hanya diampuni, tetapi dia segera dibebaskan dan setelah itu dia akan bebas untuk berpartisipasi penuh dalam politik," kata Mahathir kepada wartawan sehari setelah dia dilantik seperti dikutip Reuters, Jumat (11/5/2018).

Mahathir yang menjadi pemimpin tertua dunia mengingat saat ini telah berusia 92 tahun mengatakan raja mengindikasikan dia bersedia mengampuni Anwar segera. Pengampunan penuh oleh raja akan berarti Anwar dapat kembali ke politik aktif.

Anwar dijadwalkan akan dibebaskan pada 8 Juni.

Mahathir mengatakan dia akan mengumumkan kabinet pada hari Sabtu yang akan mencakup dirinya, Wan Azizah dan 10 orang lainnya, termasuk menteri keuangan, urusan luar negeri, pertahanan dan urusan rumah.

"Apakah Anwar akan menjadi bagian dari kabinet atau tidak akan diputuskan ketika saatnya tiba," katanya.

Mahathir mengatakan kebijakan awal akan fokus pada pemenuhan janji yang dibuat dalam manifesto aliansi, termasuk penghapusan pajak barang dan jasa (GST).

"Dalam kasus urusan luar negeri, kami ingin menjaga hubungan baik dengan semua negara terlepas dari kebijakan mereka," katanya. "Kami tidak ingin mendukung negara manapun, kami ingin memastikan bahwa pasar untuk Malaysia adalah sebesar mungkin."


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper