Bisnis.com, JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan berharap tidak ada partai pendukung pemerintah yang menarik diri setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan kandidat calon wakil presiden pendampingnya nanti.
"Saya harap partai pendukung tidak menarik diri setelah Pak Jokowi tentukan cawapres," ujar Wakil Sekjen DPP PDIP Ahmad Basarah seusai menghadiri Harlah ke-84 GP Ansor di Jakarta, Selasa (24/4/2018) malam.
Wakil Ketua MPR RI itu mengatakan banyak spektrum kerja sama yang dapat dilakukan terhadap partai-partai yang kadernya nanti tidak menjadi cawapres Jokowi.
"Banyak spektrum kerja sama yang bisa dilakukan, baik di DPR, MPR, kementerian, dan lain sebagainya," ujar Basarah.
Sebelumnya, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menyatakan akan patah hati jika tidak terpilih menjadi cawapres Jokowi. Cak Imin sejauh ini telah mendirikan sejumlah posko, salah satunya posko JOIN yang merupakan kepanjangan dari Jokowi-Muhaimin.
Basarah mengatakan berdasarkan pembicaraannya dengan Cak Imin, dirinya optimistis PKB tetap akan bersama partai pendukung Jokowi pada keputusan final nanti.
Baca Juga
"Dalam beberapa kali pertemuan saya dengan Cak Imin, saya cukup optimistis 'the end of decision' PKB tetap akan ke Pak Jokowi. Tapi, kita tentu menghormati keputusan apapun dari PKB," jelas Basarah.
Basarah memandang langkah politik Muhaimin mendirikan sejumlah posko dukungan, adalah fase lumrah yang mesti dilalui dalam rangka berupaya memeroleh tiket sebagai cawapres Jokowi.
Sementara itu, Ketua Umum PPP Romahurmuziy dijumpai dalam acara yang sama mengatakan alih-alih khawatir ada partai pendukung Jokowi yang menarik diri, Romahurmuziy optimistis akan ada tiga partai tambahan, di luar partai baru, yang bakal mendeklarasikan dukungan bagi Jokowi.
Sejauh ini lima partai lama yang telah mendukung Jokowi adalah Nasdem, Golkar, PPP Hanura, Nasdem, PDIP.
"Kalau hari ini hanya lima, saya meyakini pada saatnya nanti akan ada delapan partai politik yang mengusung Pak Jokowi. Saya memiliki optimisme, kalau beberapa waktu yang lalu saya katakan ada dua parpol akan bergabung, saya kira dua parpol ini hanya soal waktu, tapi satu parpol lagi tidak akan banyak pilihan yang tersisa, sehingga akan bergabung juga," beber Romahurmuziy.