Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid memprediksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan memilih calon wakil presidennya di luar partai politik, sehingga membuka peluang munculnya poros ketiga.
Prediksinya itu disampaikannya setelah melihat dinamika politik menjelang pendaftaran calon presiden dan wakil presiden pada Agustus mendatang.
Dia menilai kalau Jokowi lebih memilih calon wakilnya dari luar parpol, maka akan ada anggota koalisinya yang akan hengkang.
Akan tetapi, Hidayat tidak mau menyebutkan parpol yang dimaksud. Sejauh ini PKB dan PPP terlihat ‘berebut’ untuk menjadi calon wakil presiden untuk mendampingi Jokowi pada Pilpres 2019.
Oleh karena itu, dia mengaku PKS memiliki sejumlah opsi berkoalisi termasuk dengan Partai Demokrat. Namun, Hidayat yakin koalisi dengan Partai Gerindra yang memungkinkan di Pilpres 2019.
"Paling mungkin kita berkoalisi dengan Partai Gerindra," ujarnya, Rabu (25/4/2018).
Sebelumnya Sekretaris Jenderal (Sekjen) Demokrat Hinca Panjaitan mengatakan bahwa Demokrat sedang berpolitik dengan strategi sepak bola tanpa bola di Pemilihan Presiden 2019.
Dia mengatakan bahwa saat ini semua partai politik (parpol) peserta pemilu tak ada yang bisa mencalonkan capres-cawapres tanpa berkoalisi.
"Jadi koalisi (Demokrat) bukan soal siapa cawapresnya, tapi kami akan berkoalisi dengan program yang kami terima," kata Hinca.
Menurutnya, ada keuntungan bagi parpol yang berkoalisi dengan Demokrat. Dia mengistilahkan dengan beli satu dapat tiga.
Keuntungan pertama, lanjut Hinca, mitra koalisinya bisa memperoleh suara 10 persen pendukung Demokrat. Kedua, mendapatkan pengalaman SBY yang pernah menjadi presiden selama dua periode.
Ketiga, mendapatkan dukungan politik dari 100 juta pemilih milenial yang merupakan pendukung dari AHY.