Bisnis.com, NEW YORK - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres berduka atas meninggalnya Winnie Madikizela-Mandela, mantan istri Nelson Mandela dan pemimpin anti-Apartheid, kata seorang juru bicara PBB pada Senin (2/4).
"Sekretaris jenderal berduka atas meninggalnya Winnie Madikizela-Mandela, seorang tokoh pemimpin di garis depan perang melawan Apartheid di Afrika Selatan," kata Stephane Dujarric, Juru Bicara PBB, kepada wartawan.
"Ia adalah suara yang lantang dan tak kenal takut dalam perjuangan bagi hak yang sama dan akan dikenang sebagai lambang perlawanan," kata juru bicara tersebut, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa siang.
Sekretaris jenderal PBB menyampaikan belasungkawanya yang paling dalam kepada rakyat Afrika Selatan dan kepada keluarga Winnie Madikizela-Mandela, katanya.
Winnie Madikizela-Mandela meninggal di Johannesburg pada Senin dalam usia 81 tahun. Ia meninggal dengan tenang dan dikelilingi oleh keluarganya setelah lama sakit yang membuat dia masuk-keluar rumah sakit sejak awal tahun ini, kata keluarganya di dalam satu pernyataan.
Winnie Madikizela-Mandela adalah salah satu lambang paling besar perjuangan melawan Apartheid.