Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Ingin Renovasi Masjid Tua di St. Petersburg Rusia

Indonesia ingin berperan dalam renovasi sebuah masjid tua di St. Petersburg, Rusia. Hal itu dinilai akan memperkuat hubungan kedua negara
Gerhana bulan total di sekitar gedung Lakhta Center di St Petersburg, Rusia, 31 Januari 2018./Reuters
Gerhana bulan total di sekitar gedung Lakhta Center di St Petersburg, Rusia, 31 Januari 2018./Reuters

Kabar24.com, JAKARTA—Indonesia ingin berperan dalam renovasi sebuah masjid tua di St. Petersburg, Rusia. Hal itu dinilai akan memperkuat hubungan kedua negara.

Rencana itu diutarakan Mantan Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu RI Periode 2012-2017 yang juga mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie saat menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk melaporkan kunjungannya ke Rusia atas undangan parlemen negeri Beruang Merah itu.

Jimly diundang dalam forum International Observer atas terpilihnya kembali Vladimir Putin sebagai presiden. Saat di sana, kata Jimly, Duta Besar Indonesia untuk Rusia mengungkapkan rencana itu.

“Dubes kita di Rusia itu punya ide menarik ialah bagaimana indonesia berpartisipasi merenovasi masjid di St. Petersburg. Di sana ada masjid yang pernah ditutup rezim komunis lalu. Oleh Bung Karno, waktu berkunjung ke sana pada 1956 dia minta masjid itu supaya dibuka lagi karena dia mau salat di situ,” katanya, Kamis (29/3).

Menurut dia, sebelumnya ada masjid terbesar yang belum lama ini diresmikan di Moskow oleh Presiden Vladimir Putin dan Presiden Turki Recep Tayip Erdogan serta Presiden palestina Mahmoud Abbas. Hal itu pun menjadi simbol kerja sama antarnegara.

“Maka saya bilang, seandainya masjid di St. Petersburg itu bisa di direnovasi dengan bantuan pemerintah RI, maka di situ ada masjid kedua, itu kerja sama bangsa Rusia dan Indonesia. Itu simbolik penting untuk kerja sama RI dengan Rusia. Apalagi Rusia butuh teman. Rusia itu dimusuhi bangsa barat,” ujarnya.

Terkait hal itu, kata dia, Wakil Presiden Jusuf Kalla menanggapi dengan antusias dan akan mempelajarinya lebih lanjut. Jimly pun berharap hal ini akan mendapat dukungan dari Presiden Joko Widodo.

“Saya rasa ada kesempatan membangun kerja sama. Prinsipnya RI harus bebas aktif. Kita harus kerja sama dengan seluruh dunia termasuk Rusia,” ucapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper