Bisnis.com, DENPASAR -- Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Bali mengaku belum mendapatkan laporan dari perbankan mengenai adanya kejahatan skimming yang menimpa nasabah di Pulau Dewata.
Meski demikian, pada awal Maret 2018, Kepolisian Daerah Bali telah menangkap tiga pelaku skimming asal Turki yang melakukan aksi pembobolan pada mesin ATM Bank Mandiri di Canggu Mart. Penemuan kasus ini berdasarkan laporan Bank Mandiri Regional XI Bali dan Nusa Tenggara yang melihat adanya indikasi kejahatan pada mesin tersebut.
Kepala Perwakilan BI Bali Causa Iman Karana mengatakan walaupun hingga saat ini belum ada laporan langsung dari perbankan mengenai indikasi skimming, kewaspadaan tetap perlu dilakukan. Pasalnya, Bali merupakan salah satu daerah pariwisata yang potensi perkembangan kejahatan jenis ini sangat tinggi.
Menurutnya, kemungkinan laporan itu belum sampai ke Bank Indonesia karena pihak perbankan yang langsung bergerak cepat ketika menemukan indikasi adanya kejahatan skimming maupun bentuk lainnya. Sehingga, perbankan langsung bisa mengatasi kendala tersebut tanpa perlu melapor ke BI.
"Selama ini enggak ada laporannya sih, bank enggak mau melaporkan bisa jadi begitu. Mungkin karena mereka menangani sendiri, jadi baru ada keluhan pelanggan langsung ditangani," papar Causa, Rabu (21/3/2018).
Dia pun mengimbau nasabah untuk melakukan penarikan uang di ATM yang tergolong aman seperti pusat perbelanjaan yang ramai maupun langsung di kantor cabang bank bersangkutan. Selain itu, nasabah juga diimbau untuk tidak membagikan PIN kepada siapapun termasuk pihak perbankan.
Perbankan yang ada di Bali juga diharapkan untuk makin meningkatkan kewaspadaan dan rutin melakukan pemeriksaan terhadap mesin ATM. Kemudian, perbankan juga diminta untuk terus melakukan sosialisasi ke nasabah mengenai modus-modus kejahatan baru hingga pencegahannya.
"Tindakan kriminal bisa di mana saja," tambah Causa.