Kabar24.com, JAKARTA — Hasil produksi industri Zona Euro memulai awal tahun ini dengan pelemahan seiring adanya penurunan tajam dari sektor energi.
Kantor Statistik Uni Eropa (Eurostat) menyebutkan hasil produksi industri dari 19 negara yang menggunakan mata uang euro itu turun 1% secara bulanan (MoM) pada Januari, tetapi naik 2,7% secara tahunan (YoY).
Penurunan itu merupakan yang terparah sejak akhir 2016. Sementara itu, kenaikan secara tahunan juga merupakan yang terkecil sejak April 2017.
Adapun, perkiraan rata-rata dari ekonom yang disurvei Reuters secara bulanan hasil produksi hanya turun 0,4%, dan naik 4,7% secara tahunan.
“Penyebabnya adalah kemerosotan tajam dari hasil sektor energi,” ungkap data Eurostat yang dikutip Reuters, Rabu (14/3).
Sektor energi memang tercatat mengalami penurunan tertajam secara angka seiring turunya produksi sebesar 6,6% dalam sebulan dan 10,4% dari tahun sebelumnya.
Selain itu, data produksi industri ini juga mengindikasikan momentum dari 19 negara Zona Euro yang mungkin sedikit melemah setelah mencetak penguatan pada 2017.
Lebih lanjut, Eurostat menyampaikan bahwa negara-negara yang menjadi penekan utama adalah Belanda dan Spanyol. Sementara ekonomi terbesar Zona Euro, Jerman, tampak kesulitan untuk bangkit.
Selain itu, Eurostat juga merevisi kenaikan data tahunan Desember 2017 menjadi 5,3% dari sebelumnya disebutkan 5,2%.
Meskipun demikian, Bank Sentral Eropa (ECB) tetap pada perkiraan pertumbuhan tahunannya dan melihat laju ekonomi mereka tetap dapat mencetak laju tercepat sejak 2007.