Bisnis.com, SOLO - Putra Presiden Ke-2 Indonesia dan penguasa Orde Baru Soeharto, Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto ingin menguasai kursi di DPR RI pada masa pemerintahan 2019-2024.
"Kita harus memiliki organisasi tempur yang handal sampai pusat untuk mencapai tujuan ke depan. Ini harus dimulai dari Calon Legislatif DPRD Tingkat Kabupaten/Kota," kata Ketua Dewan Pembina Partai Berkarya tersebut pada Rapat Pimpinan Nasional III DPP di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (10/3/2018).
Dia mengatakan, target pesimistis untuk perolehan kursi DPRD tingkat dua di masing-masing kabupaten/kota minimal tiga kursi.
"Mudah-mudahan bisa lebih, sebagai gambarannya, satu kursi butuh 12.000 suara. Kalau ada tiga kursi, artinya, harus dapat 36.000 suara. Ini semua bisa diraih dengan catatan seluruh DPW telah mewujudkan kepengurusan di DPD," katanya.
Menurut dia, dengan sebanyak 514 kabupaten/kota di Indonesia maka akan diperoleh lebih dari 18 juta suara dari kader.
"Dengan jumlah ini saya yakin kita bisa menjadi pemain tiga besar di Senayan. Karena itu, saya minta kepengurusan di DPP agar dibuat perwilayah penanganannya. Buat divisi atau sektoral yang diketuai oleh Wakil Ketua Umum," katanya.
Pihaknya juga berkomitmen ingin merangkul pelaku usaha serta koperasi yang ada di setiap daerah untuk menjaring suara sebanyak-banyaknya.
"Saya sudah berkunjung ke Semarang, asosiasi pedagang kaki lima di sana siap bergabung dengan kita. Kalau bisa dikembangkan di daerah lain maka akan baik," katanya.
Pada kesempatan tersebut, dia juga menjanjikan siapapun yang ikut mengusung pemenangan Partai Berkarya pada pemilihan birokrasi maupun legislatif tahun depan akan diberikan posisi yang baik.
"Kalau menang maka semua kader bisa mendapatkan posisi yang baik di pemerintahan," katanya.
Sementara itu, pada Rapimnas tersebut, Partai Berkarya mengusung Tommy Soeharto sebagai ketua umum pada periode mendatang. Ketua umum saat ini Neneng A Tuti mengatakan merupakan keinginan seluruh kader Partai Berkarya untuk mewujudkan Tommy Suharto sebagai ketua umum yang kedua.
"Saya akan estafetkan kepemimpinan saya kepada Tommy Soeharto. Saya juga berpesan ke depan agar seluruh pihak harus menjaga marwah partai, tidak boleh ribut sana-sini. Jangan terlalu banyak tuntutan. Semua ada mekanisme AD/ART," katanya.