Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JK Bersyukur Indonesia Tak Dilanda Bencana Seperti di Afghanistan

Hal itu diungkapkan Jusuf Kalla (JK) saat membuka seminar dan lokakarya dengan tajuk 'Membangun Masyarakat Tangguh Bencana secara Inklusif' yang diselenggarakan Palang Merah Indonesia (PMI) bersama Zurich Insurance dan The International Federation of Red Cross (IFRC).
Wakil Presiden Jusuf Kalla tiba di Bandar Udara Internasional Hamid Karzal Kabul, Afghanistan, Selasa (27/2)./Istimewa
Wakil Presiden Jusuf Kalla tiba di Bandar Udara Internasional Hamid Karzal Kabul, Afghanistan, Selasa (27/2)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Presiden Jusuf Kalla bersyukur Indonesia tidak dilanda bencana seperti di Afganistan.

Hal itu diungkapkan Jusuf Kalla (JK) saat membuka seminar dan lokakarya dengan tajuk 'Membangun Masyarakat Tangguh Bencana secara Inklusif' yang diselenggarakan Palang Merah Indonesia (PMI) bersama Zurich Insurance dan The International Federation of Red Cross (IFRC). Acara tersebut digelar untuk mendukung pemerintah dalam hal siap siaga menghadapi banjir.

Menurutnya, dalam beberapa tahun terakir dunia dilanda bencana yang luar biasa. Ada dua bencana yang terjadi secara global yaitu bencana alam dan bencana karena ulah manusia.

“Saya baru pulang dari Afghanistan pekan lalu, setelah berkunjung selama tiga hari. Rasa syukur sekali bahwa negara kita begitu baik. Tidak mengalami masalah seperti bencana [di sana] karena buatan manusia. Karena itulah rasa syukur kita semua,” papar JK, Rabu (7/3/2018).

Sebelumnya, JK melakukan kunjungan kenegaraan ke negeri yang dilanda konflik dalam kurun 40 tahun terakhir tersebut. Indonesia dipercaya Afganistan untuk ikut mewujudkan perdamaian di sana. 

Di sisi lain, kata dia, Indonesia sudah mengalami bencana paling besar pada 13 tahun yang lalu yaitu tsunami di Aceh. Menurutnya, tsunami memberikan pelajaran yang besar mengenai bagaimana masyarakat harus siap menghadapi bencana.

Saat ini, perang antara Pemerintah Afganistan dengan Taliban belum berakhir sejak dimulai 16 tahun lalu. Meskipun sudah ada banyak perubahan di negara Asia Selatan itu, tapi isu keamanan masih membayangi dan serangan bom bunuh diri masih terus terjadi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper