Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wapres JK Bertemu Presiden Hampir Dua Jam, Kesejahteraan Dibahas

Wakil Presiden Jusuf Kalla menemui Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Senin (26/2). Dalam pertemuan hampir dua jam itu, kesejahteraan masyarakat dibahas
Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan keterangan pers usai pertemuan tertutup di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (6/2)./ANTARA-Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan keterangan pers usai pertemuan tertutup di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (6/2)./ANTARA-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Presiden Jusuf Kalla menemui Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Senin (26/2/2018). Dalam pertemuan hampir dua jam itu, kesejahteraan masyarakat dibahas.

“Saya berdiskusi panjang dengan presiden hampir dua jam, bagaimana bangsa ini adil, bagaiaman ekonominya adil, bagaimana ekonomi tumbuh tapi semua bisa menikmati, kemiskinan dikurangi, bagaimana bersaing dengan Thailand, Mayalsia dan sebagainya jangan kita kalah. Itu saja kepentingan kita semua,” katanya di Kantor Wakil Presiden. 

Jusuf Kalla atau JK menyebut ke depan ekonomi Indonesia harus maju dengan pertumbuhan yang lebih baik. Pasalnya, sebuah bangsa dihargai karena pertumbuhan ekonominya.

Oleh karena itu, Jusuf Kalla atau JK mengatakan industri manufaktur harus dipacu untuk mendorong pertumbuhan dan kemajuan ekonomi.

Kendati demikian, ujarnya, Indonesia sebagai negara dengan kekayaan alam melimpah pertumbuhan ekonominya masih kalah jika dibandingkan dengan Malaysia, Filipina dan Thailand.

JK menyebut Indonesia butuh pengembangan industri manufaktur untuk mengolah kekayaan sumber daya alam yang ada agar memiliki daya saing tinggi.

Hal itu perlu juga didukung dengan pembangunan infrastruktur, peningkatan inovasi, serta perbaikan sistem birokrasi.

“Karena itu pemerintah dorong investasi swasta dalam dan luar negeri dengan insentif itu yang mendorong ekonomi bangsa. Dengan pendidikan, kesehatan, dan kesejaheraan tinggi negara akan aman.  Kita bicara peningkatan karena dalam rangka kestabilan politik. Tidak bisa bangun bangsa kalau ada konflik,” tegasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper