Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Presiden Jusuf Kalla merasa yakin pemilu kepala daerah serentak pada 2018 tidak akan memicu konflik.
Pada 2018 adalah tahun ketiga di mana pemilu kepala daerah serentak dilaksanakan. Menurutnya, saat pemilu kepala daerah dihelat, selalu terjadi harmoni.
Terlebih di daerah-daerah dengan kondisi masyarakat yang beragam.
“Di daerah ada harmoni seperti di Maluku, Poso, calon kepala daerah Islam, wakilnya bukan dan sebaliknya. Dan tidak menimbulkan konflik,” ujarnya, Senin (26/2).
Begitu pula dalam pemulu kepala daerah kali ini di Jawa Timur menurutnya calon yang ada perpaduan antara nasionalis dengan relijius. Dia pun melihat hal itu pun terjadi di Jawa Barat.
“Selalu berpasangan yang berbeda. Tentu personal yang dilihat karena aliran politiknya harmoni di bawah saling dukung,” katanya.
Hal itu menurutnya, menimbulkan harapan tidak terjadinya konflik di tahun politik.
“Sehingga saat pemilu polanya siapa yang paling pantas dengan elektabilitas paling tinggi. Tahun depan [pemilu presiden 2019] arahnya seperti itu saya kira. Harapannya pemilu kita aman. Tahun politik biasa saja,” tegasnya.
Sebelumnya, lembaga-lembaga pegiat demokrasi khawatir isu politik identitas dihembuskan pada tahun politik. Hal itu dikhawatirkan akan mengancam keamanan dan memecah solidaritas sosial.