Kabar24.com, JAKARTA - Penyidik senior KPK Novel Baswedan, berterima kasih kepada masyarakat yang memperhatikan kondisi kesehatan matanya.
Hal ini untuk menanggapi pernyataan seorang warga Kota Sukabumi bernama Kusuma Hartanto, 50 tahun, yang mengatakan rela mendonorkan matanya untuk Novel. Namun, menurut Novel, mata kirinya yang disiram air keras tidak bisa disembuhkan dengan cara transplantasi.
"Mata saya ini pengobatannya tidak bisa dengan cara donor atau transplantasi," kata Novel setelah menjalankan salat zuhur di Masjid Al Ihsan, Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Sabtu (24/2/2018). Namun, ia menyampaikan apresiasi atas niatan tersebut.
"Terima kasih pada pihak yang ingin melakukan hal-hal baik tersebut," ujarnya.
Kusuma mengaku prihatin atas peristiwa nahas yang menimpa Novel. Ia ingin mendonorkan matanya dengan harapan Novel bisa bekerja maksimal dalam mengemban tugasnya sebagai petugas penyelamat uang negara.
"Kalau kedua matanya normal seperti biasa lagi, pasti Pak Novel bisa bekerja cepat mengungkap kasus korupsi di negeri ini," ujar pria yang bekerja sebagai juru parkir itu.
Novel menjelaskan, pengobatan matanya dilakukan dengan cara pemasangan artificial cornea. Langkah itu pun sudah dilakukan saat Novel berobat di Singapura.
Baca Juga
Pemasangan itu untuk memaksimalkan pertumbuhan selaput mata kiri Novel.
"Tinggal tunggu tuntas karena tahap operasi sudah berjalan," ujar Novel.
Novel Baswedan telah kembali ke Indonesia, tapi masih ada dua kali operasi lagi di Singapura. Sekitar 90 persen kornea mata kiri Novel terbakar setelah disiram air keras pada 11 April 2017 oleh dua orang tak dikenal.
Saat ini, Novel Baswedan mengatakan mata kirinya tidak bisa melihat sama sekali. Sedangkan mata kanannya tidak berfungsi normal karena yang dilihatnya tampak berkabut.