Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kecelakaan Proyek Infrastruktur, Ketua DPR: Kementerian PUPR Harus Jelaskan

Ketua DPR Bambang Soesatyo meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) segera menjelaskan rentetan kecelakaan dalam proyek infrastruktur yang terjadi akhir-akhir ini
Ketua DPR Bambang Soesatyo/ANTARA
Ketua DPR Bambang Soesatyo/ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA — Ketua DPR Bambang Soesatyo meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) segera menjelaskan rentetan kecelakaan proyek infrastruktur yang terjadi akhir-akhir ini.

Terbaru, ambruknya bekisting pierhead proyek tol Bekasi Cawang Kampung Melayu (Becakayu), Jakarta Timur pada Selasa (20/2/2018). Kecelakaan itu menyebabkan tujuh pekerja luka-luka.

Terkait hal itu, Bamsoet -panggilan akrab Bambang- meminta Komisi V DPR yang membidangi infrastruktur dan perhubungan segera memanggil pihak kementerian.

“Untuk mempertanggungjawabkan berulangnya insiden kecelakaan proyek pembangunan insfrastruktur,” katanya dalam keterangan resm Selasa (20/2).

Bamsoet juga mengingatkan pemerintah untuk mengevaluasi semua proyek infrastruktur secara menyeluruh. Dia mencontohkan salah satunya dengan mengecek standardisasi keamanan, keselamatan, kesehatan dan keberlanjutannya.

Lebih lanjut politisi Partai Golkar itu mengatakan konsorsium yang mengerjakan proyek-proyek infrastruktur harus mempertanggungjawabkan insiden tersebut. Menurutnya, kontraktor proyek-proyek infrastruktur harus mengutamakan aspek keselamatan para pekerja dengan mengikutsertakan mereka dalam program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK).

“Pengerjaan infrastruktur harus lebih cermat guna meminimalkan terjadinya kecelakaan dalam pembangunan proses pembangunannya,” tegasnya.

Dalam lima bulan terakhir sudah terjadi delapan kecelakaan dalam pembangunan proyek infrastruktur. Pada 17 Oktober 2017, tiang proyek pembangunan jalur LRT di Kelapa Gading, Jakarta Utara ambruk.

Selanjutnya pada 3 November 2017, pagar beton pembatas jalur MRT di jalan Wijaya Jakarta Selatan ambruk sehingga mengakibatkan satu orang terluka. Kemudian pada 16 November 2017, crane proyek pembangunan tol di ruas Jakarta-Cikampek roboh.

Pada 2 Januari 2018, girder jalan tol Depok-Antasari ambruk. Kecelakaan kerja pada proyek LRT berulang dengan ambruknya konstruksi tiang di Pulogadung, Jakarta Timur pada 22 Januari 2018.

Selanjutnya pada 4 Februari 2018, sebuah crane proyek pembangunan rel dwiganda di Jatinegara, Jakarta Timur, ambruk. Akibatnya, empat orang pekerja tewas.

Adapun pada 5 Februari 2018, tembok benton underpass di jalan perimeter Bandara Soekarno-Hatta ambruk dan menimpa mobil yang tengah melintas. Akibatnya, satu orang tewas dan satu orang lainnya terluka.

Terakhir adalah ambruknya bekisting pierhead di proyek tol Becakayu. Akibatnya, satu pekerja kritis, sedangkan enam pekerja luka parah.

Karena itu Bamsoet juga mendorong kepolisian untuk segera memproses hukum delapan kejadian kecelakaan pembangunan proyek infrastruktur. “Agar memberikan rasa pertanggungjawaban yang tinggi serta perhatian dari konsorsium kontraktor proyek,” pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper