Kabar24.com, DENPASAR—Dinas Kelautan dan Perikanan atau Diskelkan Bali memperkirakan jumlah nelayan di seluruh pulau Dewata yang belum dilindungi oleh program asuransi nelayanan tersisa sebanyak 4.480 orang.
Kadiskelkan Bali Made Gunaja mengharapkan sisa nelayan yang belum tercover tersebut diharapkan pada tahun ini semuanya sudah ikut terlindungi asuransi nelayan. Menurutnya, program ini harus diikuti oleh nelayan yang sudah terdata dan diusulkan agar perlindungan bagi mereka maksimal.
“Harapannya tahun ini selesai dan semua nama yang sisa bisa ikut semua supaya terlindungi,” paparnya, Senin (19/2/2018).
Dia mengungkapkan hingga saat ini jumlah nelayan Bali yang terdata dan bisa diikutkan asuransi nelayan sebanyak 21.144 orang. Dari jumlah tersebut, pada 2016 tercover sebanyak 9.200 orang dari yang diusulkan 11.700 orang. Adapun pada akhir 2017 tercover sebanyak 7.064 orang dari total yang diusulkan 7.108 orang.
Daerah dengan jumlah nelayan terbanyak pada tahun lalu yang mengikuti program ini adalah Karangasem dan Buleleng, masing-masing 2.785 orang dan 1.771 orang. Sisanya tersebar di kabupaten lain seperti Jembrana, Tabanan dan Klungkung. Sementara itu, total klaim pada tahun lalu 46 orang dengan nilai mencapai Rp1,16 miliar.
Gunaja mengatakan masih banyak nelayan belum tercover karena kendala administrasi. Banyak yang ketika akan diikutkan dalam program ini, mereka tidak memenuhi persyaratan salah satunya soal umur yang lebih dari 60 tahun. Selain itu, banyak pula yang profesi nelayannya bukan utama melainkan sampingan karena bekerja di sektor lain ketika tidak musim tangkapan.
Baca Juga
Meski demikian, pihaknya optimistis sisa sebanyak 4.480 orang nelayan pada tahun ini bisa tercover seluruhnya. Dia mengatakan sudah berkoordinasi dengan seluruh diskelkan kabupaten kota agar menjangkau nelayan yang selama ini belum terdata.