Kabar24.com, JAKARTA --- Presiden Joko Widodo berpesan kepada warga Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, yang menerima sertifikat tanah supaya memberi sertifikat tersebut dan juga memfotokopinya.
Pesan tersebut disampaikan oleh Presiden supaya ketika sertifikat tersebut terkena air, misalnya air hujan akibat genting rumah bocor, tidak rusak.
“Yang kedua, difotokopi, jadi kalau yang asli hilang, yang fotokopi bisa dipakai untuk ke kantor BPN (Badan Pertanahan Nasional) minta pengganti yang asli, biar mudah nyarinya,” tutur Presiden dalam keterangan tertulis di laman Sekretariat Kabinet, Kamis (15/2/2018).
Presiden menyerahkan 3.850 sertifikat tanah kepada masyarakat di Lapangan Makkattang Daeng Sibali sebagai bagian dari kunjungan kerja Kepala Negara ke Indonesia Timur.
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menyampaikan sertifikat tanah tersebut membuat warga merasa aman dan enak.
“Kalau ada orang yang datang kemudian mengklaim ‘ini tanah saya’, maka sertifikat ini bisa menjadi tanda bukti hak hukum atas tanah yang dimiliki,” ujar Presiden.
Sementara itu, Presiden mempersilakan kalau sertifikat dipakai sebagai jaminan ke bank,. Tapi Presiden meminta agar masyarakat menghitung terlebih dulu mengenai kemampuan mencicil setiap bulan.
“Kalau dapat pinjaman, gunakan semuanya untuk modal kerja, untuk modal investasi, jangan dipakai untuk apa-apa dulu,” pesan Presiden.
Acara tersebut juga dihadiri oleh sejumlah pejabat negara antara lain Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil, dan Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo.
Usai membagikan sertifikat, Presiden dan rombongan singgah ke Restoran 369 H.Lipung di Kabupaten Takalar untuk makan siang, dan melanjutkan perjalanan kembali ke Makassar untuk membuka Forum Rektor Indonesia di Universitas Hasanuddin