Kabar24.com, DEPOK—Wakil Presiden Jusuf Kalla mengajak peserta Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RPNK) Tahun 2018 di Pusdiklat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Depok, Jawa Barat, untuk mendoakan guru honorer SMA Negeri 1 Torjan Ahmad Budi Cahyono di Sampang yang tewas karena dipukuli oleh muridnya.
"Mari sampaikan doa atas meninggalnya seorang guru, Pak Ahmad, yang telah berjuang walaupun dengan gaji Rp400.000 per bulan, mendapat musibah seperti itu dari muridnya sendiri," katanya, Rabu (7/2).
Dari kejadian itu, Jusuf Kalla atau JK menilai dunia pendidikan sudah berubah. Dahulu, kata dia, di Makassar ada adat yang mengatakan mencela atap rumah guru itu tidak boleh, apalagi melawan guru.
Guru Ahmad Budi Cahyono meninggal dunia setelah dianiaya HI yang merupakan muridnya pada Kamis (1/2). Ahmad adalah guru kesenian. HI menganiaya Ahmad karena tidak suka setelah ditegur setelah tertidur di kelas.
Korban mendatangi HI yang tertidur, lalu mencoret muka pelaku dengan pulpen. Tak terima atas perlakuan tersebut, pelaku memukul korban.
Tak berhenti dengan hal itu, sepulang sekolah pelaku mencegat korban dan melanjutkan menganiaya korban.
Baca Juga
Korban sempat pulang ke rumah kemudian pingsan dan dirujuk ke rumah sakit Dr. Soetomo, Surabaya. Namun, korban meninggal di rumah sakit sekitar pukul 22.00 WIB.