Bisnis.com, JAKARTA—Menteri Luar Negeri Kamboja Prak Sokhonn menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla. Dalam pertemuan tersebut beberapa hal dibahas dari masalah investasi Indonesia di Kamboja, turisme, pelatihan diplomat, hingga kondusifitas Laut China Selatan.
Seusai pertemuan pada Jumat (2/1/2018) siang di Kantor Wakil Presiden itu, Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia Abdurrahman M. Fachir mengatakan Jusuf Kalla mengharapkan dukungan Kamboja terhadap investor dan investasi Indonesia di sana.
“Indonesia punya beberapa investasi di sana baik properti dan sebagainya. Itu sangat wajar dari pimpinan negara untuk meminta perhatian agar diberikan fasilitas dan perlindungan segala macam. Lebih kepada sisi kemudahan-kemudahan baik tanah, perizinan dan sebagainya, lebih kepada itu. Tidak secara khusus, secara umum saja,” katanya.
Selain itu, kata Fachir, dalam pertemuan tersebut dibahas kerja sama people to people antara lain terkait turisme. Jika diperlukan, ke depan dua negara akan meningkatkan kerja sama antarkawasan destinasi wisata baik di Indonesia maupun di Kamboja.
Secara khusus pemerintah Kamboja pun membahas mengenai permintaan pelatihan diplomat. Pemerintah Kamboja saat ini sedang dalam proses membentuk semacam pusdiklat bagi para diplomat.
Terkait kondusifitas kawasan regional, menurut Fachir Wakil Presiden Jusuf Kalla pun mendorong percepatan proses penyelesaian code of conduct (COC) untuk Laut China Selatan.
“Pembicaraan COC ini sangat umum. Dan Indonesia dan Kamboja pun sepakat mendukung Singapura dalam hal ini sebagai ketua Asean tahun ini,” ujarnya.