Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia dan Korea Selatan serius meningkatkan kerja sama intelijen di bidang penanggulangan terorisme.
Hal itu ditunjukkan dengan kedatangan Menteri Pertahanan Korea Selatan (Korsel) Song Young-moo ke Indonesia pada 29-31 Januari 2018.
Kunjungan Song ke Indonesia dimulai dengan menemui Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu lalu bertolak ke PT PAL Surabaya. Lawatan Song berakhir dengan mengunjungi Presiden Joko Widodo pada Rabu (31/1/2018).
"Peningkatan kerja sama dalam berbagai bidang, termasuk pertahanan dan alutsista [alat utama sistem persenjataan]," kata Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu di Istana Negara, hari ini.
Selain itu, pertemuan tersebut juga membahas peningkatan kerja sama intelejen penanganan terorisme. Dia menilai Indonesia memiliki musuh utama yakni terorisme, sehingga membutuhkan bantuan dan kemitraan dari negara-negara sahabat untuk mengatasinya.
Sementara itu, Menhan Korsel mengungkapkan kedua negara sepakat meningkatkan kemitraan kedua negara dari strategic partnership menjadi special strategic partnership atau kemitraan khusus. Song juga menyampaikan keinginannya untuk bertukar informasi terkait perkembangan kerja sama kedua negara yang telah dibangun selama ini.
Dengan melihat arah kebijakan Indonesia yang sama dengan Korsel, Pemerintah Negeri Ginseng melihat Indonesia memiliki potensi untuk memproduksi sendiri industri pertahanannya, khususnya dalam memproduksi kapal selam.