Bisnis.com, JAKARTA - Sebuah kelompok peretas, alias hacker, mencuri lebih dari US$1 juta dari mesin-mesin ATM di seluruh AS dalam beberapa hari terakhir.
Nilai itu setara dengan Rp13,3 miliar. Tercatat sudah ada lebih dari enam aksi yang berhasil dilakukan kelompok tersebut, yang diperkirakan terafiliasi dengan sindikat kriminal internasional.
Dilansir dari Reuters, Selasa (30/1/2018), ATM yang dibajak akan mengeluarkan uang seperti mesin jackpot di kasino. Aksi pencurian ini terjadi di berbagai daerah di AS.
Matthew O'Neill, agen khusus investigasi kriminal Secret Service AS, mengatakan aksi seperti ini merupakan yang pertama di AS. Sebelumnya, pencurian dengan metode yang sama lebih dulu terjadi di beberapa negara Eropa dan Amerika Latin dalam beberapa tahun terakhir.
"Hanya masalah waktu sampai hal itu terjadi di sini," ujarnya.
Diebold Nixdorf Incand NCR Corp., salah satu perusahaan pembuat ATM terbesar dunia, telah mengeluarkan peringatan mengenai aksi kejahatan siber yang mengincar ATM dengan metode yang persis sama dengan yang terjadi di AS serta negara-negara lainnya. Peringatan itu disampaikan pekan lalu.
Menurut Diebold Nixdorf, para pencuri mengganti hard drive ATM yang dibajak agar uang bisa keluar dengan sendirinya.
Pada Jumat pekan lalu, Secret Service memberikan peringatan ke bank-bank dan mengungkapkan ATM yang menggunakan Windows XP lebih rentan terhadap serangan tersebut. Para operator ATM diminta memperbarui sistem operasinya agar bisa lebih terlindungi.
ATM yang diincar sebagian besar berada di toko obat, peritel besar, dan layanan ATM drive-thru.